Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tuntut Hukuman Maksimal, Jaksa Sebut Kebohongan Jadi Penentu Kesalahan Mario Dandy

Ari Sandita Murti , Jurnalis-Kamis, 24 Agustus 2023 |12:28 WIB
Tuntut Hukuman Maksimal, Jaksa Sebut Kebohongan Jadi Penentu Kesalahan Mario Dandy
Jaksa soroti kebohongan yang dibuat Mario Dandy dalam sidang replik kasus penganiayaan David Ozora. (Foto: PN Jaksel)
A
A
A

JAKARTA - Jaksa Penuntut Umum (JPU) mengatakan kebohongan Mario Dandy di persidangan menjadi salah satu kunci bagi Jaksa dalam menentukan kesalahannya hingga memberikan tuntuan maksimal. Hal itu disampaikan Jaksa saat membacakan replik atau tanggapannya atas pleidoi Mario Dandy, Kamis (24/8/2023).

"Kita semua diharapkan dapat menyelami penderitaan anak korban David Ozora saat terdakwa Mario Dandy melakukan tindakan yang sangat sadis, brutal dan tak manusiawi," ujar Jaksa di persidangan, Kamis (24/8/2023).

 BACA JUGA:

Awalnya, Jaksa membahas tentang argumennya dalam menolak pleidoi kubu Mario Dandy. Penganiayaan Mario terhadap David dinilai sadis dan tak manusiawi. Mario menendang dan menginjak kepala David, juga bagian belakang leher. Bahkan Mario melakukan selebrasi ala Cristiano Ronaldo pasca melakukan tindakan kejinya itu.

"Sehingga anak korban David menderita diffuse axonal injury yang mengakibatkannya mengalami amnesia antrogen dan retrogen," ucap Jaksa.

 BACA JUGA:

Bukan itu saja, kata Jaksa, Mario Dandy bahkan sampai menciptakan serangkaian kebohongan guna membangun alibi agar terlepas dari jeratan hukum. Namun, Jaksa menilai tak ada kejahatan yang sempurna karena satu kebohongan pasti akan melahirkan kebohongan lainnya yang pada akhirnya akan menjerat dirinya sendiri.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement