Laporan itu mengatakan peningkatan ini berarti umur rata-rata warga Tiongkok kini 2,2 tahun lebih panjang.
Kota-kota di Tiongkok dulunya mendominasi peringkat global dalam hal kualitas udara terburuk di dunia. Meskipun beberapa kota masih masuk dalam daftar tersebut, dalam banyak kasus kota-kota tersebut telah diambil alih oleh kota-kota di Asia Selatan dan Timur Tengah.
Pada 2021, Beijing mencatat kualitas udara bulanan terbaiknya sejak pencatatan dimulai pada tahun 2013. “‘Beijing blue’ secara bertahap telah menjadi kondisi normal baru,” kata menteri lingkungan hidup negara tersebut pada saat itu, dikuti media pemerintah.
Namun, laporan tersebut memperingatkan, masih ada pekerjaan yang harus dilakukan karena Tiongkok masih menjadi negara paling tercemar ke-13 di dunia. Dan polusi partikulat di Beijing – polutan kecil namun sangat berbahaya yang dapat menghindari pertahanan tubuh manusia – masih 40% lebih tinggi dibandingkan di wilayah paling tercemar di Amerika Serikat (AS).
Meskipun tingkat polusi partikulat di Tiongkok berada dalam standar nasional, namun angka tersebut “secara signifikan melebihi” pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Namun, kemajuan yang dicapai di Tiongkok menunjukkan bahwa perubahan mungkin terjadi, jika pemerintah dan rakyatnya mau dan mampu melakukan upaya tersebut.