Yusran menambahkan, bahwa semasa hidupnya, beliau ini berkompeten dalam menjalankan kegiatannya masing-masing.
"Apapun tugas yang disampaikan, seperti kegiatan kemarin beliau mengambil tugas, bagaimana kegiatan-kegiatan kerjasama antara pemerintah kabupaten Pangkep dengan Universitas Hasanuddin di pulau Camba-cambang dalam hal 'Distanatalis' yang kita laksanakan berjalan lancar di pulau Camba-cambang," tambahnya.
Secara pribadi, Bupat Pangkep juga menyampaikan para Pendaki Gunung yang ingin mendaki, agar kiranya ber kordinasi dengan orang tua disini terkait kondisi cuaca saat melakukan pendakian.
"Tidak ada salahnya ajak teman masing-masing, dan jangan lupa lihat kondisi cuaca. Karena kita tau sekarang cuaca tidak menentu dan waktu yang baik, dan tidak ada salahnya jika kordinasi dengan orang tua disini terkait kondisi saat melakukan pendakian," jelasnya.
Seorang pendaki tersebut merupakan alumni IPDN dan kini tercatat sebagai ASN di sekretariat daerah. Korban dilaporkan melakukan pendakian seorang diri ke Gunung Sorongan, Desa Parenreng, Kecamatan Segeri, Kabupaten Pangkep pada Jumat (25/8) lalu.
Saat melakukan pendakian, korban sempat memarkir motornya di rumah warga bernama Anwar sebelum naik mendaki gunung sendiria. Warga sempat bertanya kepada korban apakah dia tak takut mendaki seorang diri.
Saat mendaki, Anwar saksi mata mengaku Fitrah hanya mendaki sendiri dan tak membawa alat yang lengkap. Hanya bermodal tas selempang kecil.
"Kalau warga yang melapor memang nda siap mendaki untuk bermalam itu. Dia hanya bawa tas kecil saja," bebernya.
Saat ini pemerintah Kabupaten Pangkep melakukan penyerahan jenazah ke keluarga korban untuk disemayamkan di kampung halamannya di kabupaten Bone, setelah dilakukan Indentifikasi oleh Tim Inafis Polres Pangkep di kamar jenazah Rumah sakit batara siang.
(Awaludin)