TEL AVIV – Puluhan orang terluka di Tel Aviv, Israel pada Sabtu (2/9/2023) ketika ratusan pendukung dan penentang pemerintah Eritrea bentrok satu sama lain dan dengan polisi Israel.
Layanan darurat Magen David Adom (MDA) Israel mengatakan lebih dari 114 orang telah dirawat karena cedera, termasuk puluhan petugas polisi. MDA dalam sebuah pernyataan mengatakan delapan orang dinyatakan luka serius.
Polisi Israel kemudian mengatakan 49 petugas terluka dan 39 orang ditangkap. Polisi yang merasa terancam menembakkan peluru tajam saat keluar dari kerumunan, kata mereka. Belum jelas apakah korban luka pada hari itu berasal dari tembakan langsung polisi.
Video di media sosial menunjukkan pendukung pemerintah Eritrea bentrok dengan pengunjuk rasa anti-pemerintah.
Warga Eritrea merupakan mayoritas pencari suaka Afrika di Israel.
Polisi Israel menembakkan granat kejut dalam upaya membubarkan massa, sementara beberapa pengunjuk rasa melemparkan batu ke arah polisi dan membakar tempat sampah.
“Pasukan besar Polisi Israel dan Polisi Perbatasan telah bersiap untuk unjuk rasa yang direncanakan… dan lokasi serta waktu dialokasikan untuk unjuk rasa tersebut,” demikian bunyi pernyataan dari Kepolisian Tel Aviv, dikutip CNN.