Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pernyataan Menteri Israel Kembali Picu Perdebatan soal Apartheid

Rahman Asmardika , Jurnalis-Jum'at, 08 September 2023 |16:01 WIB
Pernyataan Menteri Israel Kembali Picu Perdebatan soal Apartheid
Foto: Reuters.
A
A
A

YERUSALEM - Diwawancarai TV Israel baru-baru ini, tentang gelombang serangan teror orang-orang Palestina terhadap warga Israel, Menteri Keamanan Nasional garis keras Israel, Itamar Ben-Gvir, mengatakan ia membedakan hak-hak orang Yahudi dari hak-hak orang Arab di Tepi Barat. Ia menyebut Tepi Barat sebagai Yudea dan Samaria sesuai nama dalam alkitab.

“Hak saya, hak istri dan anak-anak saya untuk bergerak bebas di jalan-jalan Yudea dan Samaria lebih penting daripada hak-hak orang Arab,” tukas Ben-Gvir.

Komentar Ben Gvir tersebut menghidupkan kembali perdebatan kontroversial selama puluhan tahun tentang Israel dan apartheid, baik di dalam maupun di luar Israel.

Supermodel Amerika Bella Hadid, yang ayahnya adalah orang Palestina, mengkritik tajam komentar itu di akun Instagramnya di mana ia memiliki hampir 60 juta pengikut. Kementerian Luar Negeri Palestina mengatakan komentar Ben Gvir “hanya menegaskan supremasi Yahudi rezim apartheid Israel.”

Banyak orang Israel keberatan menyebut Israel sebagai negara apartheid. Menurut mereka, apartheid hanya ada di Afrika Selatan. Dalam bahasa Afrikaans di Afrika Selatan, kata apartheid berarti “pemisahan” dan mengacu pada kebijakan segregasi dan diskriminasi warga negara tersebut berdasarkan ras, demikian dilansir dari VOA Indonesia.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dalam wawancara baru-baru ini dengan media Amerika bahwa tuduhan apartheid terhadap Israel adalah “omong kosong.” Justru, kata Netanyahu, bahaya nyata di kawasan itu adalah keinginan untuk memberangus etnis Yahudi.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement