Saat Reuters sedang dalam perjalanan untuk kembali ke kota pada Rabu, konvoi bantuan dan truk yang membawa buldoser terlihat masuk.
Foto-foto satelit kota tersebut sebelum dan sesudah bencana menunjukkan bahwa jalur air sempit yang melewati pusat kota kini menjadi bekas luka yang lebar, dan semua bangunan yang berada di sepanjang jalur tersebut telah hilang. Bangunan-bangunan juga tersapu di bagian lain kota.
Operasi penyelamatan diperumit oleh perpecahan politik yang mendalam di negara berpenduduk 7 juta orang yang tidak memiliki pemerintahan pusat yang kuat dan terus berperang sejak pemberontakan yang didukung NATO yang menggulingkan Muammar Gaddafi pada 2011.
Pemerintah Persatuan Nasional (GNU) yang diakui secara internasional berbasis di Tripoli, di barat, sementara pemerintahan paralel beroperasi di timur, termasuk Derna.
Perdana Menteri Libya yang berbasis di Tripoli, Abdulhamid al-Dbeibah, menyebut banjir tersebut sebagai bencana yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ketua Dewan Kepresidenan Libya Mohammed al-Menfi menyerukan persatuan nasional.