PALEMBANG - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, melakukan kunjungan kerja memonitor penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Sumatera Selatan pada Selasa (12/9/2023).
Suharyanto meninjau langsung lokasi terdampak kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dengan menggunakan helikopter patroli. Beranjak dari Lanud Sri Mulyono, Kepala BNPB melakukan peninjauan udara bersama Herman Deru selaku Gubernur Sumatera Selatan menuju Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). OKI tercatat sebagai kabupaten dengan lonjakan titik panas paling signifikan di Sumatera Selatan di bulan Agustus.
Setelah melakukan patroli udara, Suharyanto langsung memimpin rapat penanganan Karhutla di Kantor Gubernur Sumatera Selatan, dihadiri oleh Gubernur, Bupati dan Walikota, TNI/Polri dan Forkopimda wilayah Sumatera Selatan. Suharyanto dalam paparannya menyampaikan, kehadirannya untuk memastikan upaya penanganan Karhutla berjalan dengan tepat sasaran dan pengendalian karhutla berjalan efektif.
“BNPB langsung bergerak cepat memastikan ke semua provinsi khususnya yang menjadi prioritas penanganan kebakaran hutan dan lahan antara lain Sumatera Selatan. Sudah ditinjau memang ada kebakaran tapi kalau dikatakan itu asapnya luar biasa dan dapat mengganggu atau menyeberang ke wilayah negara tetangga saya pastikan untuk kondisi hari ini itu tidak benar,” ucap Suharyanto, dalam keterangannya, abu (13/9/2023).
“Kita selalu berupaya terus agar kebakaran hutan dan lahan di kawasan-kawasan prioritas enam provinsi ini bisa terkendali. Khusus di Sumatera Selatan tadi kami sudah langsung melihat kondisi di lapangan, memang sudah ada lahan yang terbakar tetapi sudah juga banyak yang di padam, ada beberapa titik di tengah-tengah yang memang susah dipadamkan akibat tempatnya terpencil, tetapi dengan dukungan armada water bombing harusnya eskalasinya bisa dikendalikan,” imbuhnya.
Suharyanto menambahkan, ketika melakukan peninjauan udara, banyak lahan terbengkalai yang alami kebakaran.
“Kalau kita lihat tadi memang lahan yang digarap itu relatif aman-aman tidak terbakar, yang terbakar ini kan lahan-lahan yang terbengkalai, nah yang terbengkalai ini mungkin kita perlu sampaikan data ini setelah sampai di Jakarta,” tutur Suharyanto.
Upaya pencegahan karhutla telah dilakukan dengan memberikan dukungan operasi udara maupun darat.
“Ini sudah dilakukan pemadaman secara masif dari udara menggunakan Heli water bombing, kesiapan water bombing yang ada di Sumatera Selatan ini yang termasuk terbanyak bahkan kita geser dari daerah-daerah lain,” ungkap Suharyanto.