Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kamar Mayat Kewalahan karena Jumlah Korban Tewas Banjir Dahsyat Libya Capai 6.000 Orang

Susi Susanti , Jurnalis-Kamis, 14 September 2023 |14:09 WIB
Kamar Mayat Kewalahan karena Jumlah Korban Tewas Banjir Dahsyat Libya Capai 6.000 Orang
Banjir dahsyat Libya tewaskan hampir 6.000 orang dan 10.000 hilang (Foto: Anadolu Agency)
A
A
A

Tim darurat sedang mencari di tumpukan puing untuk mencari korban selamat dan mayat, sebagai upaya para pejabat untuk menghormati keyakinan Islam bahwa orang mati harus menerima upacara penguburan dalam waktu tiga hari.

“Komite Martir (telah dibentuk untuk) mengidentifikasi orang-orang yang hilang dan menerapkan prosedur untuk mengidentifikasi dan menguburkan mereka sesuai dengan hukum dan standar syariah dan hukum,” kata Menteri Negara Urusan Kabinet Libya, Adel Juma.

Kehancuran yang disebabkan oleh Badai Daniel telah membuat misi besar ini semakin sulit bagi tim penyelamat yang berusaha membersihkan jalan dan puing-puing untuk menemukan korban selamat.

Badai tersebut mengganggu komunikasi, menggagalkan upaya penyelamatan dan menyebabkan kecemasan di antara anggota keluarga di luar Libya yang sedang menunggu kabar tentang orang-orang tercinta yang hilang.

Ayah, seorang perempuan Palestina yang memiliki sepupu di Derna, mengatakan dia tidak dapat menghubungi mereka sejak banjir terjadi.

“Saya sangat mengkhawatirkan mereka. Saya memiliki dua sepupu yang tinggal di Derna. Tampaknya semua komunikasi terputus dan saya tidak tahu apakah mereka masih hidup saat ini. Sangat menakutkan menyaksikan video yang keluar dari Derna. Kami semua ketakutan,” katanya kepada CNN.

Libya diguncang oleh pemberontakan tahun 2011 melawan pemerintahan Muammar Khadafi dan terkoyak oleh perang saudara. Skala kehancuran yang terjadi menggarisbawahi kerentanan negara yang selama bertahun-tahun bergulat dengan faksi-faksi yang bertikai dan kekacauan.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement