Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Soal Kasus Rempang, Gus Yahya: Harus Kedepankan Kesentosaan Masyarakat

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Jum'at, 15 September 2023 |20:02 WIB
Soal Kasus Rempang, Gus Yahya: Harus Kedepankan Kesentosaan Masyarakat
Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya). (MPI)
A
A
A

 

JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menanggapi kasus yang terjadi di Rempang, Kepulauan Riau. Ia mengatakan, investasi haruslah dijadikan peluang untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, utamanya masyarakat di lingkungan yang menjadi destinasi investasi itu sendiri. Masyarakat tidak boleh menjadi korban.

Hal itu diungkapkan Gus Yahya, sapaan akrabnya, dalam konferensi pers jelang Munas-Konbes NU 2023 di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Jumat (15/9/2023).

“Seperti kasus Rempang itu kan ada investasi di tempatkan di sana, kemudian timbul masalah dengan masyarakat di lingkungan setempat. Investasi itu harus dikembalikan kepada tujuan asalnya, yaitu untuk kemaslahatan masyarakat. Maka, harus dijadikan peluang untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, khususnya di lingkungan destinasi investasi itu sendiri dan masyarakat tidak boleh menjadi korban,” katanya dalam keterangan tertulis.

Ia menekankan, rencana pembangunan Rempang Eco City yang masuk dalam Program Strategis Nasional (PSN) itu harus mengedepankan kesentosaan masyarakat. Bagaimanapun juga, ia menegaskan, kesentosaan masyarakat adalah nomor satu.

“Risiko-risiko investasi itu hitungan kemudian. Pertama-tama kesentosaan masyarakat itu harus dijaga, tidak boleh masyarakat menjadi korban karena itu berarti melenceng dari tujuan investasi itu sendiri,” tuturnya.

Sementara terkait pernyataan sikap yang belum muncul selama ini, Gus Yahya mengatakan, sejak awal NU tidak pernah dilibatkan dalam proses pembuatan kebijakan yang berbuntut kerusuhan tersebut.

“Rempang seperti sekarang ini, sebetulnya Nahdlatul Ulama dengan eksponen-eksponen sosial yang lain yang jadi stakeholder masyarakat seperti ormas-ormas yang lain sebetulnya agak kagok karena terjadi mendadak dan kami tidak pernah diajak bicara,” katanya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement