NEW YORK - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memuji pidato Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang memperingatkan konsekuensi serius jika agresi Rusia tidak dihentikan. Pujian ini dilontarkan saat keduanya hadir dan berpidato di sidang PBB tersebut.
“Rusia percaya bahwa dunia akan menjadi lelah dan membiarkannya melakukan tindakan brutal terhadap Ukraina tanpa konsekuensi apa pun. Jika kita membiarkan Ukraina terpecah belah, apakah kemerdekaan negara mana pun akan terjamin?,” terang Biden, dikutip BBC.
Dalam pidato itu, Zelensky kemudian memperingatkan terhadap “kesepakatan curang” untuk mencoba mengakhiri perang – yang terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua – dengan cara yang tidak adil.
Namun poin utamanya adalah memperingatkan komunitas internasional bahwa hasil perang akan berdampak pada semua orang.
Dia mengatakan tujuan Rusia adalah mengubah Ukraina menjadi “senjata yang melawan Anda, melawan aturan yang berdasarkan tatanan internasional”.
Formula perdamaian yang telah dia garis besarkan selama berbulan-bulan dinilai tidak hanya untuk Ukraina, tetapi juga seluruh dunia.
Jadi usulannya jelas dan ditujukan langsung pada negara-negara – banyak di antaranya berada di negara-negara yang disebut “Global Selatan” termasuk Brasil dan India – yang sejauh ini masih berada di garis pinggir.