KYIV - Ukraina telah menerima batch pertama tank M1 Abrams buatan Amerika Serikat (AS) yang dijanjikan oleh Washington pada musim dingin ini, kata Presiden Volodymyr Zelensky pada Senin, (25/9/2023) membenarkan laporan New York Times pada hari sebelumnya.
Menulis di Telegram, Zelensky mengatakan tank tempur utama Abrams “sudah berada di Ukraina dan bersiap untuk memperkuat brigade kami” sambil berterima kasih kepada sekutu Kyiv atas dukungan mereka.
Pengiriman tersebut pertama kali dilaporkan oleh New York Times, yang mengutip dua pejabat pertahanan AS yang mengatakan bahwa tank-tank tersebut tiba di Ukraina “beberapa bulan lebih cepat dari perkiraan awal.” Pengiriman tersebut, menurut artikel tersebut, dapat membantu Kyiv dalam ‘serangan balasan’ terhadap Rusia, yang telah berlangsung selama lebih dari tiga bulan namun gagal mendapatkan dukungan apa pun.
Diwartakan RT, baik sumber Times maupun Zelensky tidak bersedia menyebutkan berapa banyak tank Abrams yang diterima Ukraina sejauh ini. Pada akhir Agustus, Politico melaporkan bahwa AS berencana mengirimkan sepuluh dari 31 tank yang dijanjikan oleh Presiden Joe Biden pada akhir Januari pada pertengahan September.
Versi yang kini dapat digunakan Ukraina dalam pertempuran adalah M1A1 yang lebih tua, yang tidak memiliki beberapa fitur yang lebih canggih, namun akan dilengkapi dengan cangkang uranium yang memiliki kemampuan menembus zirah lapis baja yang tinggi. Namun, amunisi kontroversial tersebut dikatakan menimbulkan risiko kesehatan yang serius, termasuk kanker dan cacat lahir.
Selain itu, Kirill Budanov, kepala Direktorat Intelijen Utama Ukraina, pekan lalu menyarankan agar tank Abrams hanya digunakan dalam operasi terobosan yang “sangat spesifik dan dirancang dengan baik”, dan memperingatkan bahwa pasukan Rusia akan segera melumpuhkan mereka jika Kyiv gagal melakukannya.