Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tak Mau Ketinggalan, AS dan China Berlomba-lomba Bersaing di Ruang Angkasa

Susi Susanti , Jurnalis-Selasa, 26 September 2023 |13:18 WIB
Tak Mau Ketinggalan, AS dan China Berlomba-lomba Bersaing di Ruang Angkasa
Kepala NASA sebutkan AS dan China berlomba-lomba bersaing di ruang angkasa (Foto: BBC)
A
A
A

NEW YORKKepala Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) Bill Nelson mengatakan AS sedang berlomba-lomba bersaing dengan China atau Tiongkok di bidang luar angkasa untuk kembali ke bulan.

Dalam sebuah wawancara dengan BBC, Nelson mengatakan dia ingin memastikan AS sampai di sana terlebih dahulu dibandingkan China.

Komentarnya menghidupkan kembali kenangan pada 1960-an dan 1970-an, ketika NASA sedang dalam perlombaan antariksa dengan Uni Soviet. Namun setengah abad kemudian, NASA mempekerjakan perusahaan swasta untuk melakukan lebih banyak pekerjaan.

Nelson mengatakan hal ini penting karena memungkinkan biaya yang besar ditanggung bersama. Bagi NASA, hal ini juga untuk memanfaatkan "kreativitas para wirausaha di sektor swasta".

Dia menunjuk pada SpaceX milik Elon Musk, yang pada 2021 dianugerahi kontrak senilai USD3 miliar untuk membangun pendarat bulan, dan juga telah mengembangkan roket paling kuat yang pernah dibuat.

Perusahaan swasta lainnya juga merasakan manfaat dari perlombaan luar angkasa. Awal tahun ini badan tersebut menandatangani kesepakatan senilai USD3,4 miliar dengan Blue Origin milik Jeff Bezos. Dana ini termasuk untuk membangun pendaratan di bulan nanti.

Itu hanyalah dua perusahaan yang memperoleh manfaat dari pendanaan pemerintah senilai miliaran dolar. Dana tersebut dibelanjakan, setidaknya sebagian, untuk mencoba dan tetap berada di depan Tiongkok di tengah ketegangan yang lebih luas antara dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement