JAKARTA – Rusia mengapresiasi inisiatif dari berbagai negara, termasuk Indonesia, untuk mendorong negosiasi untuk menyelesaikan konflik di Ukraina, namun Ukraina harus realistis agar perundingan bisa berlangsung, demikian disampaikan duta besarnya di Jakarta.
“Kami mengapresiasi semua upaya dari banyak negara, termasuk Indonesia, yang membuat inisiatif perdamaian dan ingin bertindak sebagai mediator, seperti yang dilakukan Presiden Joko Widodo tahun lalu di Kyiv dan Moskow,” kata Dubes Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva dalam program Special Dialogue Okezone.
Menurutnya, Rusia siap untuk mempertimbangkan tawaran mediasi atau proposal perdamaian. Namun, Lyudmila menilai proposal yang diajukan oleh Ukraina tidak realistis dan Kyiv tampaknya tidak ada memiliki keinginan untuk membahas proposal perdamaian lainnya.
Dubes Rusia menegaskan bahwa proposal yang diminta Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang menuntut Moskow dan Kyiv kembali pada situasi pada 1991, dimana Krimea masih menjadi bagian dari Ukraina tidak realistis.