Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

52 Bencana Terjadi dalam Sepekan, Karhutla dan Banjir Mendominasi

Binti Mufarida , Jurnalis-Selasa, 26 September 2023 |06:27 WIB
52 Bencana Terjadi dalam Sepekan, Karhutla dan Banjir Mendominasi
Kebakaran hutan mendominasi benca akhir-akhir ini (Foto: Istimewa)
A
A
A

JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan 52 kejadian bencana terjadi dalam sepekan atau per 18 hingga 24 September 2023. Kejadian bencana yang mendominasi yakni kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan banjir.

BNPB mencatat karhutla terjadi sebanyak 18 kejadian, banjir 16 kejadian, kekeringan 11 kejadian, cuaca ekstrem 6 kejadian, dan tanah longsor 1 kejadian.

“Dalam satu pekan kemarin 18 sampai 24 September, ada 52 kali kejadian bencana. Karhutla tetap mendominasi 18 kali, 35%. Tetapi ada banjir yang juga cukup banyak ya, khususnya ini terjadi di Sumatera Tengah dan Utara, dan Kalimantan Tengah ke utara, khususnya ini di Kalimantan Utara,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam Disaster Briefing, dikutip Selasa (26/9/2023).

Lebih lanjut, Aam sapaan akrab Abdul Muhari mengatakan kejadian bencana banjir paling banyak dilaporkan di Aceh dan Sumatera Barat. “Jadi sebenarnya Sumatera khususnya bagian tengah ke utara mulai dari Jambi dan Riau ini sebenarnya cukup berbeda dengan karakteristik daerah ini ketika kemarau mulai terasa dampaknya.”

“Biasanya Jambi dan Riau ini apalagi Riau kita tahu ya, biasanya kalau kita bicara kebakaran hutan pasti Riau itu salah satu tempat yang prioritas untuk ditangani. Tapi saat ini, dari tahun berjalan sudah dari Juni, Juli, Agustus dan September sudah mau selesai 4 bulan Riau, Jambi relatif terkendali dan tidak ada kasus-kasus asap yang sampai menyeberang ke negara tetangga,” kata Aam.

“Jadi bagaimanapun meskipun ada faktor-faktor hujan dan lain-lain. Tapi tentu saja kesiapsiagaan pemerintah daerah dan Satgas Karhutla disitu perlu kita apresiasi,” tambahnya.

Sementara itu, Aam menjelaskan dari sisi Pulau per Pulau, untuk hujan dan banjir dominan di pesisir barat karena ada pengaruh dari awan dan pengaruh faktor regional dan khususnya di bagian ekuator gelombang ekuator kelvin yang juga berpengaruh.

“Meskipun ada beberapa dampak dari banjir khususnya Pasaman, Pariaman, dan Pasaman Barat yang cukup signifikan. Kalau kita lihat Minggu lalu itu ada video amatir yang menunjukkan begitu dahsyatnya banjir yang melewati satu alur Sungai sehingga pemukiman masyarakat yang ada di sisi kiri dan kanan arus sungai ini terbawa, ada 1 yang satu bangunan kebetulan itu adalah bangunan pasar itu hanyut terbawa banjir, yang mengikis dinding-dinding sungainya,” tuturnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement