Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mayjen DI Pandjaitan Gugur dengan Tragis, Kepala Dipopor Sebelum Ditembak

Fahmy Fotaleno , Jurnalis-Senin, 02 Oktober 2023 |06:15 WIB
Mayjen DI Pandjaitan Gugur dengan Tragis, Kepala Dipopor Sebelum Ditembak
Mayjen DI Pandjaitan/Foto: Wikipedia
A
A
A

 

JAKARTA - Mayor Jenderal TNI Donald Isaac (DI) Pandjaitan jadi salah satu target utama dalam Gerakan 30 September 1965. Ia masuk sebagai salah satu target untuk dibunuh karena telah berhasil membongkar rahasia pengiriman atau penyelendupan senjata dari Republik Rakyat Cina (RRC) untuk PKI.

Senjata dimasukkan ke dalam peti-peti bahan bangunan. Rencananya senjata-senjata ini akan digunakan untuk melakukan pemberontakan.

 BACA JUGA:

Banyak keinginan PKI yang ditentang oleh para perwira militer yang sekarang menjadi pahlawan revolusi Indonesia ini. Dan akhirnya pada tanggal 1 Oktober 1965, antek-antek PKI masuk rumah Pandjaitan secara paksa dan menembak pembantu yang berada di lantai dasar.

Mendengar suara tembakan, Pandjaitan turun ke bawah dari lantai dua rumahnya dan mencoba melarikan diri. Namun usahanya gagal, ia ditembak mati dan mayatnya dimasukkan ke dalam truk untuk dibawa ke Lubang Buaya.

 BACA JUGA:

Dikutip dari berbagai sumber, Catherine Pandjaitan yang merupakan putri dari DI Pandjaitan menjadi saksi mata peristiwa dramatis yang menakutkan tersebut.

“Saya melihat kepala papi ditembak dua kali,” Catherine mengisahkan.

“Dengan air mata meleleh, saya berteriak, "Papi..., Papi...." saya ambil darah Papi, saya usapkan ke wajah turun sampai ke dada.” ujarnya.

Catherine berkisah, peristiwa nahas terjadi sekitar pukul 04.30, pada 1 Oktober 1965 di rumah mereka di Jalan Sultan Hasanuddin (Blok M), seberang gedung Kejagung.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement