Sebagai respons terhadap tragedi yang mengerikan ini, para siswa dari Stoneman Douglas memulai perjuangan mereka melawan kekerasan senjata di bawah gerakan bernama "March for Our Lives." Mereka berusaha untuk mendorong pengesahan undang-undang yang lebih ketat terkait kontrol senjata dan mengorganisir berbagai bentuk protes dan demonstrasi. Kampanye mereka juga menggunakan media sosial untuk memobilisasi ratusan ribu anak muda di seluruh Amerika.
5. Penembakan di SMA Santa Fe (2018)
Seorang siswa berusia 17 tahun bersenjata senapan dan pistol menewaskan sepuluh orang, termasuk delapan siswa, di Santa Fe, saat pembelajaran sedang berlangsung, pada 18 Mei 2018.
Setelah kejadian tragis ini, Gubernur Texas Greg Abbott mengeluarkan 40 rekomendasi, dengan fokus utama pada meningkatkan keamanan di sekolah dengan senjata dan meningkatkan pemeriksaan kesehatan mental untuk mengidentifikasi masalah anak-anak. Meskipun demikian, penting untuk diingat bahwa kepemilikan senjata adalah sesuatu yang dihargai oleh banyak penduduk Texas, sehingga beberapa siswa SMA Santa Fe menolak hubungan antara tragedi penembakan ini dan perlunya regulasi senjata yang lebih ketat.
Kasus-kasus ini menyoroti pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental remaja, serta perlunya reformasi dalam regulasi kepemilikan senjata api di banyak negara. Penanganan masalah ini akan terus menjadi tantangan global dalam upaya mencegah tragedi penembakan massal oleh anak-anak di bawah umur.
(Rahman Asmardika)