Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

6 Pasukan Elite TNI yang Disegani Militer Dunia, Kopassus hingga Paskhas

Qur'anul Hidayat , Jurnalis-Kamis, 05 Oktober 2023 |06:04 WIB
6 Pasukan Elite TNI yang Disegani Militer Dunia, Kopassus hingga Paskhas
Kopassus. (Foto: Dok Okezone.com)
A
A
A

HUT Ke-78 TNI dirayakan hari ini, Kamis 5 Oktober 2023. TNI telah memberikan kontribusi besar dalam menjaga pertahanan dan kedaulatan negara yang melibatkan dukungan dari pasukan elite yang memiliki kemampuan istimewa.

TNI Dibagi menjadi 3 Matra, yaitu Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU) yang memiliki kekuatan dan kemampuan yang unik dalam menghadapi berbagai ancaman.

Berikut daftar Pasukan Elite TNI yang disegani militer internasional.

1. Kopassus - Korps Baret Merah

Komando Pasukan Khusus (Kopassus) merupakan bagian dari Komando Utama (KOTAMA) tempur yang ada dalam TNI Angkatan Darat. Ciri khas dari pasukan ini adalah baret merah marun yang mereka kenakan.

Kopassus memiliki kemampuan istimewa yang mencakup kemampuan bergerak cepat di berbagai jenis medan, ketepatan menembak, pengintaian, dan operasi anti-teror.

 BACA JUGA:

Tugas Kopassus dalam Operasi Militer Perang (OMP) mencakup serangan langsung seperti Direct Action untuk menghancurkan logistik musuh, operasi Combat SAR, Anti Teror, serta Advance Combat Intelligence (Operasi Intelijen Khusus).

 BACA JUGA:

Selain itu, dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP), Kopassus juga terlibat dalam berbagai tugas seperti Humanitarian Assistance (bantuan kemanusiaan), AIRSO (operasi anti pemberontakan, separatisme, dan insurjensi), memberikan dukungan kepada aparat kepolisian dan pemerintah, SAR Khusus, serta melaksanakan pengamanan VVIP.

2. Kopaska - Komando Pasukan Katak

 

TNI Angkatan Laut memiliki pasukan elite yang dikenal sebagai Kopaska atau Komando Pasukan Katak. Pasukan ini didirikan pada 31 Maret 1962 atas arahan Presiden Soekarno untuk mendukung kampanye pembebasan Irian Barat. Ciri khas prajurit Kopaska adalah baret merah marun yang mereka kenakan.

Saat ini, Kopaska dibagi menjadi tiga Komando, yaitu Satuan Komando Pasukan Katak Armada I yang berbasis di Pondok Dayung, Jakarta Utara; Satuan Komando Pasukan Katak Armada II di Surabaya; dan Satuan Komando Pasukan Katak Armada III di Sorong.

Tugas utama pasukan ini meliputi peledakan dan sabotase di bawah air, termasuk serangan rahasia ke kapal-kapal musuh dan instalasi bawah air, penggunaan torpedo berpemandu manusia (kamikaze), penghancuran instalasi bawah air, operasi pengintaian, persiapan pantai pendaratan untuk operasi amfibi yang lebih besar, serta tugas anti-terorisme di lingkungan maritim.

Semboyan dari korps ini adalah "Tan Hana Wighna Tan Sirna," yang mengartikan tidak ada rintangan yang tidak dapat mereka atasi.

3. Denjaka - Detasemen Jala Mangkara

Pasukan elite TNI Angkatan Laut yang dikenal sebagai Denjaka (Detasemen Jala Mangkara) dibentuk pada 4 November 1982. Denjaka merupakan pasukan khusus yang difokuskan pada penanggulangan aksi teror bentukan TNI Angkatan Laut.

Denjaka terbentuk dari kolaborasi antara anggota Kopaska dan Batalion Intai Amfibi (Taifib) yang merupakan bagian dari Korps Marinir TNI-AL.

Prajurit Denjaka menjalani pendidikan di Bumi Marinir Cilandak, Jakarta Selatan, yang melibatkan program pelatihan yang disebut PTAL (Penanggulangan Teror Aspek Laut). Proses pendidikan ini berlangsung selama enam bulan.

Detasemen dengan moto Satya Wira Dharma ini memiliki spesialisasi dalam penanganan situasi anti-teror, terutama dalam konteks aspek laut. Berdasarkan informasi yang terkumpul, seorang anggota Denjaka dianggap setara dengan 120 prajurit reguler dalam hal keterampilan dan kemampuan mereka.

4. Yontaifib - Batalion Intai Amfibi

Yon Taifib memiliki posisi yang setara dengan Grup 3/Sandhi Yudha Kopassus dalam struktur TNI Angkatan Darat. Pada masa lalu, unit ini dikenal dengan nama KIPAM (Komando Intai Para Amfibi).

Anggota Yon Taifib dipilih melalui seleksi ketat dari prajurit marinir yang memenuhi persyaratan mental, fisik, kesehatan, dan telah berdinas aktif minimal selama dua tahun. Salah satu bagian dari program pelatihan mereka termasuk berenang sejauh 3 km dalam kondisi tangan dan kaki terikat.

Dari Yon Taifib, prajurit terbaik kemudian dipilih untuk bergabung dengan Detasemen Jala Mangkara (Denjaka), pasukan elit TNI Angkatan Laut yang memiliki kemampuan khusus dalam penanganan situasi laut.

Ciri khas prajurit Yontaifib adalah seragam hitam dan baret ungu. Pasukan ini pertama kali dibentuk pada tahun 1961 untuk membantu mendapatkan data intelijen yang dibutuhkan oleh Korps Marinir.

5. Tontaipur - Satuan Peleton Intai Tempur

 

Tontaipur (Satuan Peleton Intai Tempur) adalah pasukan elite yang tergabung dalam Kostrad (Komando Strategi Angkatan Darat). Pembinaan satuan ini dilakukan oleh Yon Satria Sandi Yudha, dan dalam pelaksanaan operasi, mereka berada di bawah kendali Panglima Kostrad yang memiliki kemampuan dalam tiga matra. Rekrutmen anggota untuk satuan ini berasal dari unit-unit yang bertugas di bawah naungan Kostrad.

Pembentukan Peleton Taipur bertujuan untuk menglatih dan mengembangkan kemampuan khusus prajurit satuan Kostrad agar mereka dapat melaksanakan tugas operasi di beragam jenis medan, termasuk medan rawa laut, hutan, pegunungan, dan perkotaan.

Mereka biasanya ditugaskan di lingkungan pegunungan dan perkotaan. Satu di antara misi terkenal mereka adalah pembebasan Kapal MV Sinar Kudus di Somalia pada 2011.

6. Paskhas

 

Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara (Paskhas TNI AU), yang juga dikenal dengan sebutan Baret Jingga, merupakan pasukan khusus yang menjadi bagian dari TNI Angkatan Udara. Paskhas adalah sebuah unit tempur darat yang memiliki kemampuan tiga matra, yaitu udara, laut, dan darat.

Setiap anggota Paskhas diwajibkan memiliki kualifikasi sebagai prajurit komando (Parako) sebagai dasar untuk menjalankan tugas-tugas mereka secara profesional. Selain itu, mereka juga dilengkapi dengan kemampuan khusus dalam bidang kematraudaraan sesuai dengan spesialisasi masing-masing.

Salah satu ciri khas dari tugas tambahan Paskhas yang tidak dimiliki oleh pasukan lain adalah pelaksanaan Operasi Pembentukan dan Pengoperasian Pangkalan Udara Depan (OP3UD). Tugas ini mencakup pengambilalihan dan pemeliharaan pangkalan udara, serta persiapan untuk mendaratkan pesawat dan menerjunkan pasukan sendiri.

Korpaskhas bertanggung jawab untuk mengembangkan kekuatan dan kemampuan dari satuan Paskhas secara keseluruhan, dengan fokus pada kemampuan pasukan matra udara. Mereka siap untuk melaksanakan tugas-tugas seperti pengambilalihan sasaran strategis Angkatan Udara, pertahanan udara, operasi khusus, dan operasi militer lainnya sesuai dengan kebijakan dari Panglima TNI.

(Qur'anul Hidayat)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement