AMMAN - Raja Abdullah II dari Yordania menekankan perlunya solusi dua negara dalam pernyataan menanggapi perang antara Israel dan Hamas di Gaza yang sudah menelan korban lebih dari 2.200 jiwa.
Dalam pidatonya di depan Parlemen Yordania di Amman, 11 Oktober, Abdullah menegaskan, apa yang saat ini terjadi di wilayah Palestina akibat eskalasi yang serius, kekerasan dan agresi, adalah bukti yang menegaskan kembali bahwa wilayah itu tidak akan menikmati rasa aman dan stabilitas, tanpa mencapai perdamaian yang adil dan komprehensif berdasar solusi dua negara, di mana rakyat Palestina memperoleh negara yang berdaulat sesuai dengan batas-batas yang ditetapkan pada 4 Juni 1967 dengan ibukotanya di Yerusalem Timur.
Raja Abdullah II mengatakan bahwa pembentukan negara Palestina akan mengakhiri pusaran pembunuhan yang harus mengorbankan rakyat sipil.
“Tidak ada keamanan atau perdamaian. Tidak ada stabilitas tanpa perdamaian yang adil dan komprehensif, di mana solusi dua negara adalah satu-satunya jalan keluar. Kompas kita akan tetap Palestina. Mahkotanya adalah Yerusalem. Kami tidak akan menghindar untuk mempertahankan kepentingan dan keadilannya, sampai rakyat Palestina memperoleh kembali haknya, sepenuhnya, agar wilayah kita dan rakyat kita diberkahi dengan perdamaian yang sebenarnya dan menjadi kebutuhan kita semua,” kata Raja Abdullah II sebagaimana dilansir VOA Indonesia.
Raja Yordania ini mengulangi kembali seruannya untuk pembicaraan antara Israel dan Palestina, karena berlanjutnya perang antara Gaza dan Israel, telah menjadi ancaman keamanan regional.