RUSIA – Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengadakan panggilan telepon dengan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu untuk membahas situasi di Israel dan Gaza.
Dalam sebuah pernyataan, Kremlin mengatakan Presiden Rusia menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga warga Israel yang tewas dalam serangan Hamas baru-baru ini. Putin juga menekankan penolakan yang kuat terhadap, dan kecaman terhadap, tindakan apa pun yang korbannya adalah warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak.
Putin, yang telah diberikan surat perintah penangkapan atas dugaan kejahatan perang di Ukraina, mengatakan kepada Netanyahu tentang langkah-langkah yang diambil oleh Rusia yang bertujuan memfasilitasi normalisasi situasi, mencegah eskalasi lebih lanjut dan menghindari bencana kemanusiaan di Jalur Gaza.
Sementara itu, Menteri Intelijen Israel Gila Gamliel mengatakan pemerintahnya tidak akan berhenti sampai Hamas, yang ia sebut sebagai "monster", diusir dari Gaza.
Berbicara kepada program Newshour BBC World Service, dia mengatakan langkah pertama intervensi Israel di wilayah kantong Palestina adalah memulihkan keamanan warga Israel.
Gamliel mengakui bahwa pemerintah telah gagal melindungi warga negaranya selama serangan pada 7 Oktober lalu. Namun ia mengatakan bahwa hal tersebut akan ditangani "setelah perang", dan kemudian akan meminta maaf kepada para korban.