SAFET - Mahmoud Abbas, yang juga dikenal dengan sebutan Abu Mazen, adalah seorang politikus Palestina yang memainkan peran penting dalam perjuangan Palestina dan upaya perdamaian dengan Israel. Pria yang lahir pada 26 Maret 1935 di Safet, sebuah kota di utara Israel (yang dulunya Palestina), telah memegang berbagai posisi dan tanggung jawab kunci dalam politik dan perjuangan Palestina.
Dilansir dari beberapa sumber, diketahui Abbas mengalami masa muda yang gejolak, melarikan diri bersama keluarganya ke Suriah selama Perang Arab-Israel pada 1948. Meskipun mereka menjadi pengungsi, Abbas berhasil mengejar pendidikan tingginya dan meraih gelar sarjana hukum dari Universitas Damaskus. Kemudian, ia mulai membangun jaringan dan kontak di antara komunitas Palestina.
Pada 1950-an, Abbas bergabung dengan pegawai negeri Qatar dan mulai membangun hubungan dengan individu dan kelompok Palestina. Peran pentingnya muncul ketika ia direkrut oleh Yasser Arafat pada 1961 untuk menjadi salah satu anggota awal dan penting dalam Gerakan Fatah, yang memimpin perjuangan bersenjata Palestina dan mendominasi Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).
Sebagai kepala departemen internasional PLO pada akhir 1970-an, Abbas memainkan peran kunci dalam menjalin kontak dengan kelompok-kelompok perdamaian Israel. Pada 1982, ia meraih gelar doktor dalam sejarah setelah menyelesaikan disertasinya di Institut Studi Oriental di Moskow, yang kemudian menuai kontroversi karena mengkaji topik Nazisme dan Zionisme.
Pada awal 1990-an, Abbas memegang peranan strategis dalam perundingan perdamaian Palestina, baik dalam Konferensi Perdamaian Madrid pada 1991 maupun dalam pertemuan rahasia dengan Israel di Norwegia. Hasil dari perjanjian Oslo (1993) memungkinkan pengakuan saling mengakui antara Israel dan Palestina, serta penyerahan beberapa fungsi pemerintahan di Tepi Barat dan Jalur Gaza kepada Otoritas Palestina.