Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Israel Targetkan RS di Gaza, PBB Sebut 10 RS Terima Perintah Evakuasi Pasien

Susi Susanti , Jurnalis-Selasa, 31 Oktober 2023 |08:50 WIB
Israel Targetkan RS di Gaza, PBB Sebut 10 RS Terima Perintah Evakuasi Pasien
PBB sebut 10 rumah sakit di Gaza terima perintah evakuasi pasien (Foto: Reuters)
A
A
A

GAZA Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan 10 rumah sakit (RS) di Gaza utara telah menerima perintah evakuasi meskipun menampung ribuan pasien dan 117.000 pengungsi. Mereka telah memperingatkan bahwa evakuasi rumah sakit tidak mungkin dilakukan tanpa membahayakan nyawa pasien.

Sekitar 400 pasien dan 14.000 pengungsi diyakini berada di dalam Rumah Sakit Al-Quds, di distrik Tal al-Hawa di selatan Kota Gaza, di mana para saksi mengatakan pemboman Israel sangat intens dalam beberapa hari terakhir.

Serangan baru dilaporkan terjadi di dekat Rumah Sakit Al-Quds di Kota Gaza pada Senin (30/10/2023), di mana staf mengatakan tidak mungkin melaksanakan perintah Israel untuk mengevakuasi ribuan warga sipil yang mengungsi yang berlindung di sana serta ratusan pasien, beberapa di antaranya memerlukan alat bantu hidup.

Bulan Sabit Merah Palestina mengunggah sebuah video yang dikatakan menunjukkan serangan udara lebih lanjut di dekat rumah sakit pada Senin (30/10/2023) pagi.

Direktur Rumah Sakit Persahabatan Turki-Palestina di Tal al-Hawa juga mengatakan rumah sakit tersebut telah dirusak oleh serangan Israel di sekitarnya pada Minggu (29/10/2023) malam.

Kekhawatiran serupa juga dirasakan oleh pasien dan staf di rumah sakit terbesar di Kota Gaza – Al Shifa – dimana situasinya digambarkan sebagai “bencana besar” oleh kepala bagian bedah rumah sakit tersebut.

Dr Marwan Abusada mengatakan dalam pesan suara kepada BBC pada Minggu sore bahwa 55.000 pengungsi "menempati setiap meter persegi" Al-Shifa dan "kebanjiran" oleh pasien.

“Sekitar 100 pasien dipindahkan ke rumah sakit lain selama akhir pekan,” katanya.

“Tetapi kami masih menerima banyak sekali kasus. Setiap setengah jam, kami menerima banyak sekali orang yang terluka,” lanjutnya.

Militer Israel menuduh Hamas sengaja menempatkan dirinya di dekat, atau bahkan di dalam, gedung-gedung publik seperti rumah sakit. Hamas menolak tuduhan itu.

Direktur badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pengungsi Palestina (Unrwa) di Gaza, Thomas White, mengatakan kepada BBC bahwa warga sipil yang berlindung di dalam rumah sakit dan fasilitas PBB seperti sekolah harus dilindungi oleh semua pihak berdasarkan hukum internasional.

“Kenyataannya banyak masyarakat di wilayah utara yang tidak bisa beraktivitas karena secara fisik mereka tidak punya transportasi, tidak punya sarana,” katanya.

Dia juga memperingatkan bahwa penjarahan tepung, perlengkapan kebersihan dan barang-barang lainnya dari gudang Unrwa di Gaza tengah dan selatan pada Minggu (29/10/2023) merupakan indikasi tidak hanya keputusasaan masyarakat karena tidak memiliki makanan dan air minum yang aman, namun juga bagaimana tatanan sosial masyarakat di Gaza tidak dapat ditampung. “Gaza mulai pecah,” tegasnya.

White juga mengatakan kedatangan 33 truk bantuan lainnya dari Mesir pada Minggu (29/10/2023) , yang membawa makanan, air dan pasokan medis, "tidak akan memenuhi kebutuhan Gaza".

“Kami membutuhkan ratusan truk yang bergerak ke Gaza setiap hari,” terangnya.

“Tetapi yang sangat kami khawatirkan saat ini adalah sektor publik dan sektor swasta akan terpuruk,” tambahnya.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement