GAZA - Militer Israel telah sepenuhnya mengepung Kota Gaza, ketika badan bantuan utama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di daerah kantong terpencil tersebut menuduh pesawat-pesawat tempur Israel melakukan pemboman mematikan terhadap sekolah-sekolah yang dikelola PBB yang menampung warga sipil.
Juru bicara Angkatan Pertahanan Israel (IDF) Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan pada Kamis (2/11/2023) bahwa Kota Gaza telah dikepung hampir seminggu setelah Israel pertama kali mulai memindahkan tank, buldoser, pasukan infanteri dan unit insinyur tempur ke Gaza.
Dia menjelaskan Korps teknik IDF berupaya menemukan dan menetralisir infrastruktur bawah tanah, bahan peledak, dan ancaman lainnya sehingga pasukan dapat bergerak bebas.
Sementara itu Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB menyoroti korban sipil dalam konflik yang sedang berlangsung, setelah kepala badan tersebut Philippe Lazzarini mengumumkan bahwa pesawat tempur Israel telah menyerang beberapa sekolah milik PBB yang selama ini melindungi warga sipil. Lebih dari 20 orang dilaporkan tewas dalam serangan itu.
“Selama beberapa jam terakhir, saya menerima laporan bahwa tiga sekolah kami yang menampung sekitar 20.000 orang telah terkena dampaknya. Hal ini dilaporkan telah menyebabkan kematian lebih dari 20 orang di Jabalya, dan juga satu orang di perkemahan pantai,” ujarnya, dikutip CNN.
Pernyataan UNRWA kemudian mengatakan sekolah keempat yang menjadi tempat penampungan telah diserang. CNN telah meminta komentar dari IDF.