JERUSSALEM - Kehadiran Amerika Serikat (AS) di Jalur Gaza mulai terlihat nyata. Menurut otoritas penyiaran Israel, AS telah menerbangkan drone di kawasan Palestina tersebut untuk mencari kelompok-kelompok Palestina yang melakukan penawanan.
Channel 12 Israel melaporkan Angkatan Darat AS telah menerbangkan drone MQ-9 Reaper tak bersenjata di langit Jalur Gaza. Menurut laporan tersebut, penerbangan itu sebagai bagian upaya mengumpulkan informasi intelijen tentang kondisi dan lokasi para sandera.
Menurut AA.com, setidaknya 10 tahanan Israel di Jalur Gaza memiliki kewarganegaraan Amerika. Pada hari Kamis, tentara Israel mengatakan bahwa 242 warga Israel telah ditawan oleh faksi Palestina di Gaza sejak 7 Oktober.
Kehadiran AS tersebut menjadi bukti keberpihakan negara adidaya tersebut Israel dan terlibat langsung dalam konflik di jalur Gaza. Tekanan dunia internasional agar agresi dan serangan ke jalur Gaza sama sekali tidak digubris negara zionis tersebut.
AS juga menjadi salah satu negara yang memveto resolusi DK PBB terhadap Israel. Negara yang dipimpin Presiden Joe Biden tersebut justru akan mengucurkan bantuan USD14,3 miliar sekitar Rp228 triliun untuk membantu Israel.