Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Di Forum Para Pemuka Agama, Gus Yahya Usulkan Strategi dan Upaya Menyelesaikan Konflik Global

MNC Portal , Jurnalis-Selasa, 07 November 2023 |11:38 WIB
 Di Forum Para Pemuka Agama, Gus Yahya Usulkan Strategi dan Upaya Menyelesaikan Konflik Global
Ketum PBNU, Gus Yahya di acara Konferensi Internasional Para Pemuka Agama untuk Perubahan Iklim (foto: dok ist)
A
A
A

JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Yahya Cholil Staquf menyerukan kepada para pemuka agama dunia agar peduli pada masalah kemanusiaan, koeksistensi, perdamaian, dan menjaga lingkungan hidup. Menurut dia, masalah-masalah itu itu harus menjadi salah satu prioritas utama dalam agenda-agenda strategis mereka.

Hal itu dikatakan oleh pria yang akrab disapa Gus Yahya saat di acara Global Faith Summit on Climate Action, atau Konferensi Internasional Para Pemuka Agama untuk Perubahan Iklim, yang akan diadakan pada 6-7 November 2023 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UAE).

“Menjaga lingkungan, melestarikan bumi sebagai rumah besar umat manusia, adalah kewajiban besar yang harus diemban dan dijalankan oleh seluruh umat beragama. Para pemuka agama harus memberikan perhatian yang besar terhadap masalah ini,” kata Gus Yahya, dalam keterangannya, Selasa (7/11/2023).

Secara prinsip, kata dia, keberadaan manusia di muka bumi ini mengemban tanggung jawab atas bumi itu sendiri. Manusia diberi kesempatan dan didorong untuk hidup dan berkembang, dengan dipenuhi segala kebutuhannya. Tetapi pada saat yang bersamaan, manusia juga memiliki amanah dan tanggung jawab untuk merawat jagat. Dalam arti kata yang lebih lugas, keberadaan manusia di muka bumi ini mengemban tanggung jawab atas nama Tuhan untuk menjaga dan memakmurkannya.

“Berbagai macam kerusakan yang terjadi di muka bumi yang dibuat oleh manusia pada saat ini, merupakan konsekuensi dari kelalaian manusia atas jati diri mereka dan ketiadaan pengembanan dan penunaian amat Allah sebagai khalifahnya di muka bumi. Kelalaian tersebut mengkonsekwensikan tindakan-tindakan manusia untuk berebut penguasaan atas sumerdaya-sumberdaya alam, antara satu sama lain,” kata Gus Yahya.

Ditambahkannya, semakin umat manusia ini terpecah-belah dan saling bertentangan, berkonflik satu sama lain, semakin semena-mena mereka dalam mengeksploitasi sumberdaya-sumberdaya alam yang telah dikuasainya. Dinamika konflik, pertentangan dan pertarungan inilah yang meniscayakan terciptanya kerusakan-kerusakan di muka bumi ini. Kata Gus Yahya, upaya pemeliharaan atas kesentosaan bumi dan alam ini mensyaratkan dua hal penting.

Pertama, harmoni dalam hubungan dan pergulatan antar umat manusia. Kedua, distribusi sumberdaya-sumberdaya alam dengan mengedepankan rahmah (kasih sayang) dan ‘adâlah (keadilan).

“Ini mutlak diperlukan untuk menghilangkan saling curiga dan permusuhan, untuk kemudian menjadi pijakan dalam membangun harmoni kehidupan antar umat manusia,” ujar Gus Yahya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement