Kekaisaran Tonga dianggap sebagai salah satu masyarakat yang paling tersentralisasi dan sangat terstratifikasi di wilayah Pasifik. Sistem pemerintahannya bersifat aristokrat. Pada abad ke-15 dan ke-17, perang saudara melanda Tonga, yang menyebabkan periode ketidakstabilan internal dan kelemahan sistem tradisional mereka. Periode ini bersamaan dengan kedatangan penjelajah, misionaris, dan pedagang Eropa.
Meskipun ada kunjungan penjelajah Belanda seperti Abel Tasman pada 1643, Kapten James Cook pada 1770-an, dan Perwira Angkatan Laut Spanyol Alessandro Malaspina pada 1793, kedatangan misionaris Methodist Wesleyan pada tahun 1820-an memiliki dampak yang paling signifikan di Tonga.
Pada 1831, Taufa'ahau, pemimpin Ha'apai, mengalami konversi agama dan, setelah serangkaian konflik bersenjata, pada 1845 Taufa'ahau naik tahta sebagai Raja George Tupou I, yang dianggap sebagai pemimpin Tonga modern.
(Rahman Asmardika)