Pejabat itu menambahkan bahwa mereka sangat yakin serangan pada Rabu (8/11/2023) itu tidak mengenai korban sipil.
Dia menjelaskan AS memang menggunakan jalur dekonfliksi dengan Rusia. AS berbicara dengan Rusia secara rutin mengenai garis dekonfliksi terkait operasi militer di Suriah.
Serangan AS ini adalah yang kedua kalinya AS menyerang fasilitas yang digunakan oleh kelompok yang didukung Iran sebagai respons terhadap serangan yang hampir setiap hari dilakukan oleh proksi Iran terhadap pasukan AS di Irak dan Suriah. Pada 26 Oktober lalu, sebuah F-15 dan dua F-16 AS menggunakan amunisi berpemandu presisi untuk menyerang dua fasilitas yang terkait dengan milisi yang didukung Iran di Suriah timur.
Pasukan AS dan koalisi telah menjadi sasaran setidaknya 41 kali sejak 17 Oktober lalu melalui serangan drone atau serangan roket satu arah. Yang terbaru adalah serangan multi-roket terhadap pasukan AS dan koalisi di Shaddadi, Suriah.
Mseorang pejabat AS, serangan pada Rabu (8/11/2023) tidak menimbulkan korban jiwa atau kerusakan infrastruktur apa pun.
Lebih dari 40 tentara menderita luka ringan dalam serangan sebelum serangan AS pada tanggal 26 Oktober, termasuk setidaknya 20 cedera otak traumatis.
Seorang pejabat senior pertahanan mengatakan bahwa serangan pada Rabu (8/11/2023) dimaksudkan untuk menyampaikan pesan yang jelas kepada Iran bahwa AS meminta pertanggungjawabannya atas serangan terhadap pasukan AS. Selain itu, AS mengharapkan Iran untuk mengambil tindakan untuk mengarahkan proksinya agar berhenti.
“Mengingat meningkatnya ketegangan akibat konflik Israel-Hamas yang sedang berlangsung, kami telah mengambil langkah-langkah tambahan untuk berkomunikasi langsung dengan Iran, kelompok-kelompok yang bersekutu dengan Iran di Irak, Lebanon, dan mitra regional kami,” kata pejabat pertahanan itu.