JAKARTA - Sebanyak 3 juta ton beras impor tiba di Indonesia guna memenuhi kebutuhan pangan di Tanah Air.
Juru Bicara Nasional Partai Perindo Yerry Tawalujan menyambut baik upaya pemerintah memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri tersebut. Menurutnya, impor beras ini demi memastikan kebutuhan pangan terpenuhi.
“Kami sangat memahami dan menyambut baik langkah yang diambil Pemerintah mengimpor 3 juta ton beras. Impor ini harus dilakukan karena produksi beras dan ketersediaan pangan dalam negeri sangat berkurang akibat kemarau panjang yang menyebabkan petani gagal tanam dan gagal panen padi," kata Yerry kepada wartawan, Sabtu (11/11/2023).
Yerry menjelaskan, kebijakan impor beras bukan berarti pemerintah bergantung pada beras impor dan tidak melakukan upaya peningkatan produksi pertanian untuk swasembada pangan.
Pemerintah, lanjut dia, selalu serius dalam meningkatkan produksi demi swasembada pangan. "Kebijakan impor beras ini kan sebagai langkah darurat mencukupi kebutuhan beras nasional saat ini. Kami tentu mendorong pemerintah khususnya Kementerian Pertanian untuk membuat langkah konkret dari hulu ke hilir mengenai rencana peningkatan produksi menuju swasembada beras nasional," ujar Yerry.
“Kami juga harapkan dengan impor 3 juta ton beras ini Badan Pangan Nasional sanggup menurunkan harga beras," tutur dia.
Ketua DPP Partai Perindo Bidang Sosial dan Kesejahteraan Rakyat --yang maju sebagai Caleg DPR RI dari Dapil Sulawesi Utara ini -- mendorong pemerintah untuk memperbanyak jumlah bantuan sosial berupa beras untuk membantu masyarakat kurang mampu.
"Dengan naiknya harga berbagai komoditas pangan dalam beberapa bulan terakhir ini, kami meminta Pemerintah untuk memperbanyak jumlah bantuan sosial berupa beras untuk masyarakat kurang mampu, khususnya yang tinggal di daerah-daerah yang paling parah terdampak kekeringan dan kemarau panjang," ucap dia.
(Fakhrizal Fakhri )