Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Emak-Emak di Bone Ternyata Dibunuh Secara Sadis oleh Oknum Satpol PP

Bulan Sri Indra Maya , Jurnalis-Jum'at, 17 November 2023 |14:22 WIB
Emak-Emak di Bone Ternyata Dibunuh Secara Sadis oleh Oknum Satpol PP
Ilustrasi pembunuhan (Foto: Dok Okezone)
A
A
A

BONE - Pelaku pembunuhan sadis terhadap Hajja Dahlia di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan ternyata seorang oknum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Pelaku melakukan pembunuhan tersebut lantaran sakit hati pada korban yang mengatai pelaku pembohong.

Polisi terpaksa menembak kaki pelaku karena diduga akan melarikan diri saat dilakukan pencarian barang bukti. Sejumlah barang bukti sudah diamankan, termasuk sepeda motor, gelang, cincin dan kalung yang diambil pelaku.

Dahlia diketahui tewas bersimbah darah di dalam rumahnya di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Macanang, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Korban ditemukan dengan sejumlah luka sabetan yang membuat nyawa ibu rumah tangga ini tidak dapat diselamatkan.

Pelaku yang berinisial KH alias AS membunuh korban lantaran sakit hati dikatai pembohong saat pelaku berada di rumah korban untuk mencari anak korban yang bernama Eka.

Pelaku berhasil diamankan di tempat kerjanya di Jalan Petta Ponggawae, Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone.

Kronologi peristiwa berdarah tersebut terjadi pada 10 November 2023 saat pelaku yang mengendari sepeda motor Yamaha Mio dengan nomor polisi DW 6980 G hendak membeli bensin di Pertamina.

Namun, karena banyak yang antre, sehingga pelaku menyeberang ke rumah korban yang berada di depan SPBU Pertamina. Pelaku yang datang ke rumah korban untuk mencari anak korban yang bernama Eka dengan maksud membayar utang.

Pelaku kemudian mengetuk pintu korban sambil mengucap salam. Namun, yang keluar menemui pelaku adalah korban karena Eka sedang ke pasar.

Saat pelaku bertanya di mana Eka, korban menjawab “engkani pabbelengnge” yang artinya sudah datang pembohong. Pelaku kemudian mengatakan, jangan begitu puang aji. Namun korban tetap mengatai pelaku pembohong.

Tak terima dikatai pembohong, pelaku emosi dan langsung mengeluarkan parang yang diselipkan di pinggang. Pelaku kemudian menghunus parang tersebut yang membuat korban langsung lari masuk ke dalam rumahnya.

Pelaku yang sudah emosi mengejar korban masuk dan langsung menebas korban pada bagian punggung, wajah, leher dan tangan.

Pada saat yang sama, anak korban, Edar alias Kendor yang hendak mengambil air bertemu dengan pelaku yang sedang memegang parang. Edar yang kaget melihat pelaku langsung lari keluar.

Kemudian, pelaku mengejar Edar. Namun, pelaku sempat terjatuh sehingga Edar selamat dari sabetan parang.

Tak hanya itu, pelaku juga sempat mengambil empat gelang, kalung dan cincin korban yang berhamburan di lantai saat korban sudah tergeletak bersimbah darah.

Setelah membunuh korban, pelaku berhasil kabur menggunakan sepeda motor yang diparkir di depan rumah korban. Pelaku lalu menuju Jalan Poros Bone-Wajo dan membuang barang bukti berupa parang di jembatan Sungai Walannae.

Selain sepeda motor, polisi juga menyita 4 gelang, 4 cincin, satu kalung, satu sarung parang warna coklat yang ditemukan di TKP. Kemudian, baju warna hitam, celana, tas dan selembar baju daster.

Sementara parang yang digunakan pelaku masih dalam pencarian pihak kepolisian. Kini, pelaku sudah mendekam di sel tahanan Mapolres Bone guna pemeriksaan lebih lanjut.

Kanit Resum Polres Bone Iptu Andi Fadli mengatakan, pelaku awalnya mau pergi mancing kemudian singgah di SPBU Pertamina. Lantaran antrean masih panjang, pelaku kemudian datang ke rumah korban untuk konfirmasi utang pelaku.

Namun, sampai di rumah korban, diduga terjadi cekcok antara keduanya hingga terjadi peristiwa pembunuhan ini.

Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, pelaku akan dijerat dengan Pasal 338 KUHP dan Pasal 365 Ayat (3) KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement