AMSTERDAM - Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (International Criminal Court/ICC) pada Jumat, (17/11/2023) mengatakan dia telah menerima permintaan bersama dari lima negara untuk menyelidiki situasi di wilayah Palestina.
Jaksa Karim Kahn mengatakan rujukan tersebut berasal dari Afrika Selatan, Bangladesh, Bolivia, Komoro, dan Djibouti. Afrika Selatan mengatakan permintaan itu dibuat “untuk memastikan bahwa ICC memberikan perhatian mendesak terhadap situasi serius di Palestina.”
ICC sudah melakukan penyelidikan terhadap “situasi di Negara Palestina” atas dugaan kejahatan perang yang dilakukan sejak 13 Juni 2014, demikian diwartakan Reuters.
Bulan lalu, Kahn mengatakan bahwa kantornya memiliki yurisdiksi atas serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober dan kejahatan apa pun yang dilakukan sebagai bagian dari respons Israel, termasuk pemboman di Jalur Gaza.
Karena penyelidikan sudah berlangsung, permintaan pada Jumat ini akan memiliki dampak praktis yang terbatas.
Dalam sebuah pernyataan, kantor kejaksaan mengatakan sejauh ini pihaknya telah “mengumpulkan sejumlah besar informasi dan bukti” mengenai kejahatan di wilayah Palestina dan juga dilakukan oleh warga Palestina.