Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

4 Fakta Korban Insiden Super Tucano Ternyata Bukan Penerbang Tempur

Nanda Aria , Jurnalis-Sabtu, 18 November 2023 |06:10 WIB
4 Fakta Korban Insiden Super Tucano Ternyata Bukan Penerbang Tempur
Pesawat TNI AU jatuh di Pasuruan/Foto: Tangkapan layar
A
A
A

 

JAKARTA - Salah satu korban dari insiden kecelakaan pesawat tempur Super Tucano di Pasuruan, Jawa Timur, milik TNI AU ternyata bukan penerbang tempur. Hal ini diungkap oleh pihak TNI AU.

Berikut fakta-fakta korban insiden kecelakaan pesawat Super Tucano TNI AU bukan penerbang tempur.

 BACA JUGA:

1. Satu korban bukan penerbang tempur

TNI AU menjelaskan alasan diikutkannya Marsekal Pertama Anumerta Widiono sebagai backseater pesawat tempur Super Tucano dengan nomor ekor TT-3111, untuk menjajaki operasi tempur.

Demikian disampaikan oleh Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama R Agung Sasongkojati saat jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma pada Jumat sore (17/11/2023).

 BACA JUGA:

"Terkadang memang kita mengikutkan daripada personil penerbang non tempur, untuk mengetahui bagaimana operasional kita (dalam operasi tempur)," ujar Agung.

2. Sengaja dilibatkan untuk latihan

Agung menjelaskan, anggota penerbang TNI AU non tempur, selalu dilibatkan dalam latihan pesawat tempur yang tidak rumit dan berbahaya, agar dapat memberikan dukungan dalam setiap operasi militer yang dibutuhkan.

"Mereka (penerbang TNI AU non tempur) adalah pendukung kita, diharapkan kita mendapat dukungan lebih besar jika mereka tahu bagaimana terbang itu. Jadi mereka dilibatkan dalam latihan yang tidak terlalu berbahaya seperti formasi," jelas Agung.

3. Untuk menyempurnakan formasi latihan

Agung mengatakan, pelibatan penerbang TNI AU non tempur ini diharapkan dapat membagi pengalamannya dengan personel lainnya guna menambah wawasan penerbang TNI AU lainnya.

 BACA JUGA:

"Dan mereka bisa bercerita bagaimana pengalaman terbang dalam latihan operasi pesawat tempur seperti itu," tutur Agung.

4. Biasa dilakukan

Dia mengungkapkan, pengalaman melibatkan latihan menerbangkan pesawat tempur ini sudah biasa dilakukan. Baginya, ini justru menjadi kebanggan bagi setiap penerbang TNI AU.

 BACA JUGA:

"Tentu ini sebenarnya memberikan kebanggan lebih bagi mereka, dan itu bagus dan baik-baik saja," tukas Agung.

(Nanda Aria)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement