Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pasca Siswa Tewas Bermain Kuda Tomprok, Guru Harus Memilah Permainan Anak

Danandaya Arya putra , Jurnalis-Selasa, 21 November 2023 |05:25 WIB
Pasca Siswa Tewas Bermain Kuda Tomprok, Guru Harus Memilah Permainan Anak
Ilustrasi mayat (Foto: Dok Okezone)
A
A
A

BEKASI - Pasca Insiden yang menewaskan seorang siswa SMPN 7 Kota Bekasi, diduga usai bermain kuda tomprok, Dinas Pendidikan (Disdik) mengimbau guru sekolah agar memilah milah permainan untuk anak murid. Agar kejadian serupa tidak terjadi kembali di kemudian hari.

"Kami dari Disdik Kota Bekasi sudah mengimbau kepada kepala sekolah para guru untuk memilah milah terkait permainan permainan anak yang tidak berisiko, artinya tidak berbahaya," kata Sekretaris Disdik Kota Bekasi, Warsim Suryana, kepada wartawan, Senin (20/11/2023).

Dia mengatakan, kejadian yang menimpa siswa SMP itu adalah musibah. Peristiwa itu terjadi pada jam istirahat ketika murid SMPN 7 Kota Bekasi hendak melaksanakan Sholat Jumat.

"Dan jelas tadi Pak Disdik dan Pj wali kota sudah menyampaikan bahwa ini adalah musibah, ini adalah takdir yang tidak bisa kita hindarkan, karena jujur permainan ini saya sendiri sudah merasakan bagaimana permainan itu seperti apa tetapi ini sekali lagi musibah," katanya.

Hal senada juga dikatakan, Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Jupriono. Dia menjelaskan, MA dan teman-temannya bermain kuda tomprok saat jam istirahat belajar mengajar pada Jumat 17 November. Saat bermain, korban MA disebut menjadi kuda yang menahan beban lompatan dari pemain lainnya.

“Dari hasil interogasi ke 12 teman-temannya, memang kita dapatkan betul si korban ini sebelumnya main kuda tomprok,” kata Jupriono kepada wartawan di Bekasi, Minggu 19 November 2023.

Jupriono mengungkap, korban terjatuh dan pingsan saat menahan beban. Diduga korban mengalami benturan pada bagian belakang kepala.

“(benturan) kemungkinan di bagian kepala belakang,” ucapnya.

Korban disebut langsung mengeluarkan busa dari mulutnya saat terjatuh. MA kemudian langsung dilarikan ke rumah sakit, namun sayang nyawa MA tidak tertolong.

“Kita temui keluarganya kita berikan penjelasan kalau ingin proses hukumnya berjalan korban harus kita autopsi. Keluarga sepakat untuk tidak diautopsi. Kita kumpulkan pihak sekolah juga, mereka sepakat tidak diproses hukum,” ungkap dia.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement