3. Brigjen Soepardjo
Kala itu, Brigjen Mustafa Sjarief Soepardjo diburon karena bertanggung jawab atas peristiwa G30SPKI. Ketika teman-teman sejawatnya telah dieksekusi mati, hanya Soepardjo yang berhasil lolos hingga tahun 1967. Soepardjo bersembunyi dari kejaran Kodam V/Jaya di berbagai tempat mulai dari Pasar Senen, Cilincing, hingga Halim Perdanakusuma.
Soepardjo bahkan menggunakan nama samaran untuk memantapkan aksinya. Namun, dia akhirnya ditangkap pada 12 Januari 1967. Soepardjo kemudian dieksekusi mati di tahun berikutnya, tepatnya pada 15 Mei 1970.
4. DN Aidit
Dipa Nusantara (DN) Aidit adalah Ketua Central Comitte Partai Komunis Indonesia (CC-PKI) yang dihukum mati Soeharto. Dia adalah salah satu dalang dari tragedi pembantaian para jenderal 30 September 1965. Setelah kudeta tersebut gagal, Aidit melarikan diri ke Yogyakarta. Namun dalam aksi kaburnya, Aidit ditangkap oleh pasukan Brigade Infantri IV Kostrad di kampung dekat Stasiun Solo Balapan.
Ada berbagai versi mengenai kematian DN Aidit. Ada yang mengatakan bahwa dia diledakkan di rumah tahanan, ada juga yang menyebut bahwa DN Aidit ditembak mati sebuah sumur tua di tengah kebun pisang yang jauh dari penduduk. Lalu jenazahnya dimasukkan ke dalam sumur tersebut, layaknya para jenderal yang dibantainya di Lubang Buaya.
DN Aidit disebutkan masih sempat minta rokok dan meminta waktu pidato sebelum dirinya dieksekusi mati.
(Qur'anul Hidayat)