Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Terus Digempur Israel, Hamas: 450 Pasien dan Staf Medis Terpaksa Tinggalkan RS Indonesia di Gaza

Susi Susanti , Jurnalis-Jum'at, 24 November 2023 |15:03 WIB
Terus Digempur Israel, Hamas: 450 Pasien dan Staf Medis Terpaksa Tinggalkan RS Indonesia di Gaza
RS Indonesia di Gaza terus digempur militer Israel (Foto: Reuters)
A
A
A

GAZA - Kementerian Kesehatan yang dikuasai Hamas di Gaza pada Kamis (23/11/2023) mengatakan sekitar 450 pasien dan staf medis terpaksa dievakuasi dari Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza utara setelah menerima perintah dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF). Belum diketahui secara pasti kapan evakuasi tersebut dilakukan.

Dr. Munir Al-Bursh, direktur jenderal kementerian, dalam pernyataannya, mengatakan pasien dan staf telah diberitahu untuk pindah ke Rumah Sakit Nasser dan Rumah Sakit Eropa, keduanya di selatan Jalur Gaza. Ia mengatakan evakuasi dilakukan berkoordinasi dengan Komite Palang Merah Internasional (ICRC).

Al-Bursh, yang masih berada di RS Indonesia, mengatakan 220 pasien dan orang yang terluka masih terjebak di dalam RS tanpa air, obat-obatan atau makanan.

“Saat ini kami masih terkepung di rumah sakit, dan kami berjanji tidak akan pergi sampai semua yang terluka dan sakit pulang bersama kami, karena jika kami meninggalkan mereka, nasib mereka pasti akan menjadi kematian,” katanya dalam pernyataan tersebut.

Dalam percakapan telepon singkat dengan CNN, Al-Bursh mengatakan kepada CNN bahwa ada lebih dari 65 jenazah yang berserakan di sekitar rumah sakit, yang dikepung oleh pasukan Israel.

CNN telah meminta IDF untuk menanggapi klaim Al-Bursh. ICRC mengatakan kepada CNN bahwa mereka tidak hadir secara fisik di Rumah Sakit Indonesia.

“Kami secara konsisten menekankan perlunya mengamankan akses untuk beroperasi di bagian utara Gaza. Upaya kami di masa lalu untuk mendapatkan akses terhambat oleh tantangan keamanan yang signifikan,” terangnya dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, juru bicara kementerian mengatakan Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas menangguhkan kerja sama dengan WHO, yang telah membantu memfasilitasi evakuasi dengan Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza utara.

Juru bicara kementerian Ashraf Al-Qidra mengatakan konvoi WHO dari Al-Shifa, di utara wilayah kantong tersebut, telah dihentikan selama beberapa jam pada Rabu (22/10/2023) di operasi pos pemeriksaan oleh IDF di Gaza tengah.

Beberapa staf medis telah ditangkap, termasuk Mohammed Abu Salmiya, direktur Al-Shifa.

“Perserikatan Bangsa-Bangsa memikul tanggung jawab penuh atas peristiwa ini dan kami menunggu tindakan yang tepat dan mendesak untuk mengatasi hal ini,” kata kementerian yang dikelola Hamas.

“Kementerian Kesehatan memutuskan untuk menghentikan koordinasi penuh dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai masalah evakuasi korban luka dan tim medis sampai laporan diserahkan yang menjelaskan apa yang terjadi dan para tahanan dibebaskan,” tambahnya.

CNN telah meminta tanggapan WHO terhadap keputusan kementerian tersebut.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement