GAZA - Kisah kelam selama menjadi tahanan Israel diungkapkan warga Palestina yang dibebaskan sebagai bagian dari gencatan senjata empat hari di Jalur Gaza. Menurut mereka, Israel memperlakukan tahanan, termasuk wanita dengan semena mena.
Gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza akan segera berakhir. Berbagai tahapan pertukaran tawanan Hamas dan tahanan Israel terus dilakukan. Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan Palestina menyebutkan, sedikitnya ada 3.000 orang Palestina ditahan sejak perang terjadi pada 7 Oktober 2023.
Sehingga Israel sekarang ini memiliki 7.000 tahanan. Dari jumlah tersebut terdapat tahanan anak anak dan wanita. Israel sendiri menjadi negara yang bisa melakukan pengadilan terhadap anak anak secara langsung.
"Otoritas penjara Israel memiliki kebebasan memukul dan menyiksa setiap narapidana wanita Palestina," kata Maysoon Musa Al-Jabali, salah satu tahanan yang bebas dari kesepakatna pertukaran tawanan.
Al-Jabali menjadi tahanan israel setelah melakukan penikaman di pos pemeriksaan Rachel Dome (Masjid Bilal) dekat Betlehem di Tepi Barat. Tindakannya menyebabkan tentara wanita Israel terluka. Atas tindakannya, dia mendapatkan hukuman 15 tahun. “Kebebasan kami terlalu tinggi dengan berlumuran darah,” tambahnya dikutip Anadolu Ajansi.