Seorang pejabat Palestina mengatakan kepada Reuters bahwa meskipun kedua belah pihak bersedia memperpanjang gencatan senjata, belum ada kesepakatan yang tercapai. Diskusi masih berlangsung dengan mediator Mesir dan Qatar, kata pejabat itu.
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak mengomentari keadaan perundingan tersebut namun mencatat bahwa tambahan 50 tahanan perempuan Palestina telah ditambahkan pada Selasa ke dalam daftar yang akan dibebaskan jika terjadi pertukaran baru yang disepakati.
Gencatan senjata ini menjadi jeda pertama bagi perang yang dilancarkan Israel untuk memusnahkan Hamas setelah serangan “Black Sabbath” oleh anggota kelompok bersenjata Palestina itu, yang menewaskan 1.200 orang pada hari libur Yahudi, menurut penghitungan Israel.
Sejak itu, pemboman Israel telah membuat sebagian besar wilayah Gaza menjadi gurun, dengan lebih dari 15.000 orang dipastikan tewas, 40% di antaranya adalah anak-anak, menurut otoritas kesehatan Palestina yang dianggap dapat dipercaya oleh PBB.
Masih banyak lagi yang dikhawatirkan terkubur di bawah reruntuhan. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan 160 jenazah lainnya berhasil dikeluarkan dari reruntuhan selama 24 jam terakhir gencatan senjata, dan sekitar 6.500 orang masih hilang.