Perjanjian dua negara akan menciptakan negara Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza berdampingan dengan Israel. Israel mengatakan negara Palestina harus didemiliterisasi agar tidak mengancam keamanannya.
Warga Palestina menginginkan Yerusalem Timur, yang mencakup situs-situs Kota Tua yang disucikan bagi umat Islam, Yahudi dan Kristen, menjadi ibu kota negara mereka. Israel mengatakan Yerusalem harus tetap menjadi ibu kotanya yang “tak terpisahkan dan abadi”.
Ibrahim Khraishi, duta besar Palestina untuk PBB di Jenewa, mengatakan konflik yang terjadi saat ini merupakan peringatan bagi komunitas internasional untuk mendukung solusi dua negara.
“Solusi dua negara sulit dilakukan setelah penyelesaian (Israel) dan penyusutan (wilayah), tapi masih mungkin jika ada kemauan,” ujarnya. "Sekaranglah saatnya. Dan ini juga baik bagi Israel. Jika mereka tidak menerima gagasan tersebut, maka akan terlambat bagi mereka, bukan bagi kita."
(Rahman Asmardika)