RUSIA - Kementerian luar negeri Rusia mengucapkan terima kasih kepada Hamas setelah dua warga negara Rusia yang disandera dibebaskan kemarin. Pernyataan tersebut mengatakan bahwa pembebasan sandera Rusia itu bukan bagian dari pertukaran Israel-Hamas.
"Rekan kami dibebaskan pada tanggal 29 November sesuai dengan kesepakatan yang dicapai dengan pimpinan gerakan Hamas," bunyi pernyataan tersebut.
“Kami berterima kasih kepada pimpinan gerakan Hamas atas reaksi positif terhadap permintaan kami yang mendesak. Kami akan terus mengupayakan pembebasan secepat mungkin warga Rusia lainnya yang ditahan di Jalur Gaza,” lanjutnya.
Seperti diketahui, enam belas orang yang disandera di Gaza diserahkan kepada pejabat Israel pada Rabu, (29/11/2023) hari kedua dan terakhir dari perpanjangan gencatan senjata dalam perang Gaza antara Israel dan Hamas.
Hal ini mengulangi kejadian yang terjadi selama enam hari terakhir selama jeda kemanusiaan yang berlangsung, dimana warga sipil dilepaskan ke Komite Palang Merah Internasional (ICRC) dan dibawa dengan kendaraan ke Israel.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Al-Ansari, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dilansir Reuters, berdasarkan ketentuan kesepakatan yang dimediasi Qatar, 30 warga Palestina – 16 anak di bawah umur dan 14 perempuan – akan dibebaskan pada Rabu (29/11/2203) waktu setempat sebagai imbalannya.
Dua warga negara Rusia dan empat warga negara Thailand dibebaskan di luar kerangka perjanjian, sementara 10 warga Israel yang dibebaskan termasuk lima warga negara ganda. Mereka adalah seorang warga negara ganda Belanda, yang juga masih di bawah umur, tiga warga negara ganda Jerman, dan satu warga negara ganda Amerika Serikat (AS).
(Susi Susanti)