Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Rusia Berusaha Keras Pikat Migran dari Perbatasan Finlandia untuk Perang di Ukraina

Susi Susanti , Jurnalis-Jum'at, 08 Desember 2023 |19:03 WIB
Rusia Berusaha Keras Pikat Migran dari Perbatasan Finlandia untuk Perang di Ukraina
Rusia berusaha keras memikat migran dari perbatasan Finlandia untuk perang di Ukraina (Foto: Governor of Murmansk /Telegram)
A
A
A

Jumlah migran yang belum pernah terjadi sebelumnya mulai muncul di perbatasan Finlandia dan mengajukan permohonan status pengungsi.

Pihak berwenang Finlandia menuduh Rusia mendorong masuknya pengungsi dan mengabaikan pemeriksaan visa yang biasa mereka lakukan bagi para pelancong yang memasuki zona perbatasan.

Mereka menyoroti distribusi sepeda yang terorganisir, sebagian besar masih baru, yang digunakan para migran untuk melintasi wilayah terakhir zona perbatasan Rusia, mengabaikan larangan Rusia untuk mendekati pos perbatasan dengan berjalan kaki.

Penyeberangan perbatasan terakhir Finlandia di Raja-Jooseppi ditutup pada 29 November lalu, meskipun pihak berwenang di Helsinki berencana membuka kembali perbatasan tersebut pada akhir bulan ini. Mereka yang tiba melalui udara atau laut masih bisa mencari suaka.

Awad mengatakan kepada BBC bahwa dia menyewa taksi pada 14 November dan, bersama migran Somalia lainnya, diantar selama beberapa jam dari St Petersburg ke Lakhdenpokhya, sebuah kota di Karelia, 30 km dari perbatasan Finlandia.

Mereka bertindak sendiri-sendiri dan tidak ada yang membantu mereka.

Kasusnya tipikal. Visa sebulannya telah habis pada bulan Agustus dan ketika taksinya dihentikan oleh polisi untuk diperiksa, dia ditangkap. Awad dan belasan orang lainnya dijatuhi hukuman keesokan harinya dan dipindahkan ke pusat penahanan.

Kelompok hak asasi manusia mengatakan bahwa orang asing yang menggunakan Rusia sebagai titik transit dalam perjalanan mereka ke negara-negara Barat secara rutin memperpanjang masa berlaku visa jangka pendek mereka ketika mencoba melintasi perbatasan dengan negara-negara Uni Eropa.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement