Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Banyak Negera Beraksi Keras, Perundingan Iklim PBB Terancam Batal Terkait Bahan Bakar Fosil

Susi Susanti , Jurnalis-Selasa, 12 Desember 2023 |11:45 WIB
Banyak Negera Beraksi Keras, Perundingan Iklim PBB Terancam Batal Terkait Bahan Bakar Fosil
KTT Perubahan Iklim COP28 di Dubai (Foto: Reuters)
A
A
A

Namun negara-negara yang ingin segera mengakhiri penggunaan bahan bakar fosil menjadi optimis karena Jaber menyatakan bahwa ia mendukung “penghentian penggunaan bahan bakar fosil secara bertahap”.

Sebuah rancangan teks yang diterbitkan pada Sabtu (9/12/2023) menegaskan bahwa salah satu pilihan untuk hasil pembicaraan adalah “penghentian penggunaan bahan bakar fosil sesuai dengan ilmu pengetahuan terbaik yang ada”.

Masih ada pertanyaan kapan hal ini akan terjadi dan apakah hal ini akan bergantung pada penggunaan teknologi mahal dan eksperimental untuk menyimpan karbon dioksida yang dilepaskan ketika bahan bakar fosil dibakar.

Pada Senin (11/12/2023), draf lain diterbitkan yang menghapus penyebutan penghentian bertahap. Sebaliknya, mereka mengatakan negara-negara harus mengurangi konsumsi dan produksi bahan bakar fosil dengan cara yang adil, teratur dan merata.

Meskipun perubahan dalam bahasa mungkin tampak kecil, perbedaan kecil dalam dokumen PBB dapat secara signifikan mengubah apa yang wajib dilakukan oleh suatu negara.

Banyak negara tampaknya hanya mempunyai waktu satu jam untuk membaca teks tersebut sebelum pertemuan seluruh pemerintahan diadakan.

Negara-negara yang berada di garis depan perubahan iklim – dimana kenaikan permukaan air laut telah menghancurkan rumah-rumah dan badai telah membunuh banyak orang – mengecam rancangan perjanjian tersebut.

“Kami tidak akan menandatangani sertifikat kematian kami,” kata seorang perwakilan Aliansi Negara-Negara Kepulauan Kecil, seraya menambahkan bahwa mereka tidak akan menyetujui naskah tersebut tanpa komitmen kuat untuk menghapuskan bahan bakar fosil secara bertahap.

Jaber, presiden COP28, mengatakan teks tersebut mencerminkan ambisinya dan menyebutnya sebagai “langkah maju yang besar”.

Namun juru bicara AS mengatakan bagian dari teks mengenai bahan bakar fosil "perlu diperkuat secara substansial".

Dan Inggris menyebut rancangan tersebut mengecewakan dan tidak cukup efektif” Seorang juru bicara mengatakan "arus ada penghentian penggunaan bahan bakar fosil secara bertahap untuk memenuhi tujuan iklim kita.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement