Presiden AS Joe Biden Tekan Zionis: Israel Tak Bisa Tidak Menolak Negara Palestina
Menariknya Biden, Israel “tidak bisa mengatakan tidak” terhadap negara Palestina, meski ditentang kelompok garis keras Israel, termasuk di dalam pemerintahan Netanyahu. Setidaknya ini mejadi kode dukungna terhadap solusi dua negara.
Perubahan besar AS ini boleh jadi terjadi karena mulai derasnya tekanan dunia internasional. Negara seperti Kanada, Australia dan Selandia Baru mengeluarkan dukungan gencatan senjata di Gaza dalam pernyataan bersama pada hari Selasa.
“AS terlihat semakin terisolasi di kancah internasional dan hal ini bukanlah tempat yang baik bagi PBB dan Presiden Biden,” Salman Shaikh, penasihat kebijakan di The Shaikh Group mengatakan kepada Al Jazeera.
Duta Besar Osama Mahmoud Abdelkhalek dari Mesir menyampaikan pidato pada pertemuan Sesi Khusus Darurat ke-10 mengenai situasi di Wilayah Pendudukan Palestina. “Cukup sudah cukup,” katanya. “Kami tidak dapat lagi menanggung apa yang terjadi pada rakyat Palestina.”
Tuntutan penghentian agresi tidak ada hubungannya dengan mendukung teroris, namun merupakan langkah pertama yang penting “untuk menghentikan pertumpahan darah.” Kebijakan mengepung dan membuat warga sipil di Jalur Gaza kelaparan, tidak memberikan warga gaza air harusnya tidak terjadi di abad ke-21.
"Tindakan ini, mengingatkan kita pada praktek-praktek di Abad Pertengahan.” tegasnya dikutip situs resmi PBB. Lebih dari 18.000 orang tewas dan hampir 50.000 lainnya terluka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober, menurut pejabat kesehatan Palestina.
Masih banyak lagi korban tewas yang tak terhitung jumlahnya di bawah reruntuhan atau di luar jangkauan ambulans. Israel melancarkan serangan gencarnya sebagai tanggapan atas serangan pejuang Hamas dari Gaza yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan menawan 240 lainnya di Israel selatan, menurut pihak berwenang Israel.
(Maruf El Rumi)
