Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Imran Khan Gunakan Kecerdasan Buatan untuk Kampanye dari Penjara

Susi Susanti , Jurnalis-Selasa, 19 Desember 2023 |08:25 WIB
Imran Khan Gunakan Kecerdasan Buatan untuk Kampanye dari Penjara
Mantan PM Pakistan Imran Khan gunakan AI untuk kampanye dari penjara (Foto: Reuters)
A
A
A

PAKISTAN - Partai mantan Perdana Menteri (PM) Pakistan Imran Khan telah menggunakan tiruan suara kecerdasan buatannya (AI) untuk berkampanye dari penjara.

Seperti diketahui, hukuman tiga tahun penjara Khan atas tuduhan korupsi ditangguhkan pada Agustus lalu, namun tetap dipenjara.

Partai Pakistan Tehreek-e Insaf (PTI) yang dipimpinnya menggunakan AI untuk membuat klip audio untuk mengatasi "unjuk rasa virtual" di internet.

Dikutip BBC, pidato Khan dihasilkan dari teks yang ditulisnya dari penjara dan telah disetujui oleh pengacaranya.

Pesan audio berdurasi empat menit, yang sempat terkena gangguan internet, diputar melalui gambar yang dihasilkan AI yang tampak seperti sedang berbicara.

Pemantau jaringan global NetBlocks mengatakan gangguan streaming tersebut konsisten dengan upaya sebelumnya untuk menyensor Khan.

“Rekan-rekan warga Pakistan, pertama-tama saya ingin memuji tim media sosial atas upaya bersejarah ini,” terang tiruan suara Khan.

“Mungkin Anda semua bertanya-tanya bagaimana keadaan saya di penjara. Hari ini, tekad saya untuk kebebasan sejati sangat kuat,” lanjutnya.

“Partai kami tidak diperbolehkan mengadakan rapat umum,” lanjutnya, sambil mendesak para pendukungnya untuk hadir dalam jumlah besar pada pemilihan umum yang dijadwalkan pada 8 Februari lalu.

“Rakyat kami diculik dan keluarga mereka dilecehkan,” ujarnya.

Gangguan terhadap streaming langsung telah menimbulkan kekhawatiran mengenai transparansi seputar pemilu mendatang, dimana pengguna internet mengeluhkan kecepatan internet yang lambat dan pembatasan.

PTI mengatakan acara tersebut telah dilihat oleh enam juta orang di YouTube, X dan Facebook.

Penasihat media PTI, Zulfiqar Bukhari, mengatakan partai tersebut telah mengalami tindakan keras besar-besaran karena Khan dilarang terlibat dalam kegiatan publik atau politik.

“Kami pikir yang terbaik adalah mendorong pemilih dengan sesuatu yang datang langsung dari Pak Khan,” kata Bukhari.

Dia menuduh pemerintah sementara melakukan tindakan seperti memperlambat internet di seluruh negeri dalam upaya mengurangi jangkauan demonstrasi politik online.

Bintang kriket internasional yang berubah menjadi politisi ini dijatuhi hukuman tiga tahun penjara pada 5 Agustus karena tidak menyatakan uang yang diperoleh dari penjualan hadiah yang diterimanya selama menjabat pada 2018-2022.

Akibat hukuman itu, dia dilarang mengikuti pemilu selama lima tahun.

Pengacara Khan mengatakan lebih dari 100 dakwaan telah diajukan terhadapnya sejak ia dicopot dari jabatannya tahun lalu.

Hal ini termasuk membocorkan rahasia negara dan mengorganisir protes yang disertai kekerasan. Berbagai surat perintah penangkapan telah dikeluarkan sehubungan dengan tuduhan ini.

Khan mengatakan semua tuduhan terhadapnya bermotif politik, namun pihak berwenang telah membantahnya.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement