Pasukan tersebut meminta perintah pemusnahan berdasarkan Bagian 2 Undang-Undang Anjing tahun 1871, atas dasar bahwa anjing itu berbahaya.
Frederick Lewendon, dari kepolisian, mengatakan kepada pengadilan bahwa ada potensi nyata yang membuat insiden ini menjadi jauh lebih buruk dan anjing tersebut menjadi perhatian penting bagi Polisi Dyfed-Powys.
Dia memperingatkan bahwa meskipun luka yang dialami Thurston tidak serius, namun lain kali anak-anak mereka bisa menjadi target gigitan anjing tersebut.
Ian Birch, mewakili Thurston, mengatakan bahwa dengan keadaan darurat yang tepat anjing tersebut dapat dikembalikan dengan selamat ke rumah karena tidak ada insiden sebelumnya.
Hakim mengabulkan perintah pemusnahan tersebut atas dasar bahwa mereka memiliki "keprihatinan yang signifikan terhadap perlindungan" terhadap anjing yang memiliki empat anak kecil di rumah tersebut.
Mereka mengatakan, anjing itu tidak dapat dikembalikan dengan aman. Pesanan biaya sebesar 800 poundsterling juga dibuat.
Thurston dan rekannya Leanne Bell menolak berkomentar ketika mereka meninggalkan pengadilan.
Sepeti diketahui, mulai 31 Desember 2023, semua anjing Bully XL yang melakukan intimidasi harus terus diawasi dan diberangus di depan umum.
Lalu mulai 1 Februari tahun depan, kepemilikan anjing Buly XL yang melakukan intimidasi akan dianggap ilegal, kecuali pemiliknya telah berhasil mengajukan permohonan pengecualian.
Anjing dalam daftar pengecualian harus dikebiri dan di-microchip.
Pemilik yang tidak ingin memelihara anjingnya dapat melakukan eutanasia dan mengajukan kompensasi atas biayanya.
Bully XL ditambahkan ke daftar terlarang menyusul sejumlah serangan yang melibatkan ras tersebut.
(Susi Susanti)