Menurut dia, masyarakat justru dapat menilai penampilan para cawapres dari pertanyaan dan sikap yang ditunjukkan, bahkan aksi-aksi provokatif yang dilakukan. Hal itu, justru membuat masyarakat bisa menilai mana sosok yang lebih diharapkan sebagai pemimpin Indonesia ke depan.
"Balik lagi, semua pemimpin bangsa yang paling penting adalah seorang harus dewasa. Kita tidak mempersoalkan umur ya, tapi bagaimana bersikap, begitu juga dari pengalaman tetap menentukan. Dari situ, kami berharap masyarakat jangan sampai slaah pilih, karena yang kita pilih ini sosok pemimpin bangsa," tutur Arsjad.
Ketika ditanya apakah TPN Ganjar-Mahfud akan memprotes tindakan provokatif dan penggunaan istilah yang tidak fair yang dilontarkan Cawapres nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka kepada Mahfud dalam debat cawapres, Arsjad mengatakan, KPU seharusnya bisa menindak hal itu sesuai ketentuan Undang-Undang.
"Harapan saya, KPU kan enggak buta untuk melihat, enggak tuli untuk mendengar. Kita percayakan tindakannya kepada KPU, kemudian ke depan penyempurnaan harus dilakukan terus," tutup Arsjad.
(Awaludin)