Zakharova menyatakan bahwa “satu-satunya reaksi yang mungkin” terhadap hasil pemilu akhir pekan ini adalah kepatuhan yang ketat terhadap isi dan semangat konstitusi Serbia serta menghormati pilihan rakyatnya.
Salah satu tuduhan yang memicu demonstrasi pada hari Minggu adalah bahwa SNS telah melakukan “pencurian suara” selama pemilu. Presiden Vucic dengan keras menolak klaim tersebut dan menyebutnya sebagai “kebohongan” dan menegaskan bahwa protes tersebut disponsori oleh negara-negara Barat, yang menurutnya ingin menggulingkannya dari kekuasaan karena hubungan persahabatannya dengan Rusia dan penolakannya untuk mengakui kemerdekaan Kosovo dari Serbia.
Setelah protes Minggu dibubarkan oleh polisi, Perdana Menteri Serbia Ana Brnabic mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada dinas keamanan Rusia, yang menurutnya telah memberikan peringatan dini mengenai rencana para demonstran untuk memulai kerusuhan. Dalam pidato awalnya, Vucic juga mengucapkan terima kasih kepada “dinas asing” yang tidak disebutkan namanya karena telah memperingatkan pemerintahnya mengenai kerusuhan yang akan datang.
(Rahman Asmardika)