 
                "Suster - suster Belanda di kamp ditahan, hanya suster suster Indonesia, suster keturunan Chinese, keturunan Jerman yang masih tinggal di sini. Suster Inigo ini asli pribumi, dia perempuan Jawa berdarah biru," paparnya.
Sosok Suster Inigo sendiri kata Lucia, berada di Sekolah Cor Jesu selama 10 tahun hingga tahun 1951. Beliau meninggal pada 4 April 2001 dan dimakamkan di Pemakaman Biara, belakang Gereja Cor Jesu, Kota Malang.
Saat ini barang-barang peninggalan Suster Inigo Prawirataraoena masih tersimpan di Sekolah Cor Jesu. Beberapa peninggalan pribadi seperti koper hingga pakaian beliau menjadi sejarah bagaimana perlawanan kaum kristen katolik ke penjajah Jepang.
(Fahmi Firdaus )