JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan berbagai capaian Polri sepanjang tahun 2023. Hal itu disampaikannya dalam rilis akhir tahun atau penyampaian hasil kerja di Gedung Rupatama, Rabu (23/12/2023).
Analis Intelijen, Pertahanan dan Keamanan, Ngasiman Djoyonegoro mengapresiasi kinerja Polri tahun 2023. Menurut Simon, sapaan akrabnya, keberhasilan kepolisian ini tidak terlepas dari kepemimpinan yang kuat dan arahan Presiden yang jelas dan lugas. Kejelian Kapolri dalam menempatkan orang secara proporsional juga merupakan salah satu kunci keberhasilan Polri Presisi 2023.
Dia menyebut Visi Polri Presisi yang digaungkan Kapolri saat pertama kali menjabat bukanlah slogan semata. Dengan kerjasama seluruh jajaran Polri, visi itu diwujudkan. Tahun 2023 ini, buah kerja keras itu menuai hasil. Tak hanya satu aspek bidang kerja Polri, tapi hampir di semua aspek.

Kapolri Ungkap 146 Orang Jadi Korban 199 Aksi Brutal KKB Selama 2023
“Arah kepemimpinan yang jelas bagi institusi kepolisian ini penting untuk memandu seluruh anggota dalam satu barisan, sehingga semua polisi di lapangan memiliki komitmen, perasaan dan aksi yang terkoordinir dan saling mengisi satu sama lain,” ucap Simon, Rabu.
Menurut Simon, capaian Polri Presisi 2023 ini sangat signifikan. Dalam catatannya, penanganan kasus dan pengungkapan aset dari kejahatan penyalahgunaan narkoba, perjudian, dan kriminalitas terhadap perempuan dan anak menjawab keresahan masyarakat saat ini.
“Pasalnya, tiga jenis kejahatan tersebut berdampak langsung terhadap generasi muda. Ketiga kejahatan ini fundamental dalam merusak generasi bangsa, sehingga tepat langkah Polri untuk memprioritaskan penanganannya pada ketiganya. “Inilah yang membuat masyarakat merasa puas” kata Simon.
BACA JUGA:
Sementara di sisi pelayanan masyarakat, Polri cukup maksimal. Terutama pelayanan terkait perjalanan dan kendaraan. Penggunaan teknologi ETLE (elektronik tilang) bukan untuk mengikuti tren semata, tetapi ada target dan tujuan yang ingin dicapai, yaitu penurunan angka kecelakaan di jalan raya.
Bagi Simon, upaya ini cukup strategis dan efektif mengontrol perilaku ketertiban masyarakat di jalan raya sehingga tingkat kecelakaan kita dilaporkan mengalami penurunan tahun ini.
Melalui pelayanan masyarakat pula Polri berusaha menaikkan kepercayaan publik. Program pengaduan masyarakat masyarakat hingga tingkat kampung tampaknya cukup efektif dalam membangun komunikasi publik yang lebih membumi. Polisi yang dicitrakan buruk di media sosial oleh kelompok yang tidak bertanggungjawab dijawab langsung dengan turun lapangan.
“Strategi ini memang membutuhkan effort lebih dan jawaban konkrit dari kepolisian, tetapi terbukti efektif. Karena efek kehadiran di masyarakat itu dampaknya lebih nyata,” kata Simon.
Simon memberikan contoh, bagaimana Polri merubah sistem pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) berbasis masukan dan pengaduan dari masyarakat ini. Penanganan sejumlah oknum polisi yang lalai dan melanggar dalam tugas juga tidak terlepas dari keberhasilan dalam program ini.