Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Perang Kian Memanas, PBB: Pengungsi Gaza Tinggal di Tempat Terbuka

Susi Susanti , Jurnalis-Minggu, 31 Desember 2023 |15:12 WIB
Perang Kian Memanas, PBB: Pengungsi Gaza Tinggal di Tempat Terbuka
PBB: Pengungsi Gaza tinggal di tempat terbuka (Foto: Reuters)
A
A
A

Pada awal kampanye militernya, pasukan Israel fokus di utara Gaza. Namun baru-baru ini, mereka menggempur Khan Younis di Gaza selatan, yang mereka anggap sebagai benteng Hamas.

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dalam pidatonya di TV pada Sabtu (30/12/2023) malam bahwa Israel berjuang di semua lini.

Dia mengulangi pernyataan kepala staf umum, dengan mengatakan perang akan berlangsung selama berbulan-bulan, sampai Israel mencapai pembebasan semua sandera dan pembubaran Hamas.

Berbicara dari Rafah, Direktur UNRWA di Gaza, Tom White, mengatakan kepada BBC bahwa ada "lebih dari satu juta orang" yang mencari perlindungan di kota tersebut.

White mengatakan bahwa bagi ratusan ribu orang yang mencari keselamatan di Rafah, tidak ada tempat tersisa di tempat penampungan. Termasuk sekolah UNRWA dan fasilitas kota lainnya.

Dia mengulangi komentar yang dibuat oleh Ibu Touma, dengan menjelaskan bahwa ratusan dan ratusan ribu orang sekarang tidur di tempat terbuka di bawah potongan plastik tipis sebagai akibat dari kepadatan yang berlebihan.

Dalam laporan terbarunya, UNRWA mengatakan hingga 1,9 juta orang telah mengungsi di Jalur Gaza sejak dimulainya perang.

Menurut OCHA, gelombang pengungsian terbaru ke Rafah disebabkan oleh pertempuran sengit di Khan Younis dan wilayah lain di wilayah tersebut.

Penduduk di Khan Younis telah melaporkan baku tembak yang intens antara pasukan Israel dan pejuang Hamas.

Di tempat lain di Gaza pada hari Sabtu, pertempuran juga dilaporkan terjadi di kamp pengungsi Nuseirat, Maghazi dan di al-Bureij.

Dalam sebuah pernyataan di X, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) berbahasa Arab memperingatkan bahwa jalan utama utara-selatan di Gaza, Salah al-Din, adalah "medan perang" dan "berbahaya untuk dijangkau".

Sementara itu, badan ketiga PBB yakni Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali memperingatkan adanya lonjakan penyebaran penyakit menular di komunitas pengungsi Gaza.

Ketua WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan telah terjadi peningkatan jumlah penyakit di Gaza antara pertengahan Oktober dan pertengahan Desember.

Ia mengatakan bahwa di seluruh tempat penampungan PBB terdapat sekitar 136.400 kasus diare, 55.400 kasus kutu dan kudis, dan 126 kasus meningitis.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement