Presiden Ebrahim Raisi, yang membatalkan kunjungan ke Turkiye pada Kamis (4/1/2024) , mengutuk kejahatan “keji” tersebut ketika Republik Islam Iran menyatakan Kamis (4/1/2024) sebagai hari berkabung nasional.
IRNA mengatakan ledakan pertama terjadi sekitar 700 meter dari makam Soleimani sementara ledakan lainnya berjarak sekitar satu kilometer.
Kantor berita Tasnim, mengutip sumber informasi, mengatakan bahwa dua tas berisi bom meledak dan para pelaku tampaknya meledakkan bom tersebut dengan kendali jarak jauh.
Rekaman online menunjukkan kerumunan orang yang panik bergegas melarikan diri ketika petugas keamanan menutup area tersebut.
Televisi pemerintah menunjukkan para korban yang berlumuran darah tergeletak di tanah dan ambulans serta petugas penyelamat berlomba untuk membantu mereka.
“Kami sedang berjalan menuju pemakaman ketika sebuah mobil tiba-tiba berhenti di belakang kami dan sebuah tempat sampah berisi bom meledak,” kata seorang saksi mata seperti dikutip kantor berita ISNA.
“Kami hanya mendengar ledakan dan melihat orang-orang berjatuhan,” lanjutnya.
Saat malam tiba, massa kembali ke Pemakaman Martir di Kerman sambil meneriakkan: “Matilah Israel” dan “Matilah Amerika.”
(Susi Susanti)