BANDUNG - Kemerdekaan Palestina masih menjadi utang yang harus dituntaskan oleh Indonesia. Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri RI (Menlu RI) Retno Marsudi pada Pernyataan Pers Tahunan Menlu (PPTM) 2024 di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat, Senin (8/1/2024).
Mengangkat semangat Konferensi Asia Afrika, yang digelar di Gedung Merdeka pada 1955, Menlu RI menegaskan bahwa Indonesia secara konsisten mendukung bangsa Palestina memperjuangkan hak-haknya melawan penjajahan dan kekejaman zionis Israel.
"Indonesia memilih berada di sisi sejarah yang benar untuk membela kemanusiaan dan keadilan bagi bangsa Palestina, " ujarnya.
Pada penghujung 2023, zionis Israel melakukan pembantaian brutal terhadap warga Palestina di Gaza, membunuh lebih dari 22 ribu orang, sebagian besar wanita dan anak-anak.
Menghadapi kekejaman Israel ini, Menlu RI mengkritik standar ganda yang diterapkan negara-negara Barat atau The Global North (Belahan Dunia Utara). Menurutnya, negara- negara Barat yang selama ini banyak bicara dan memberi "kuliah" tentang hak asasi manusia (HAM) hanya diam menyaksikan pelanggaran krmanusiaan terhadap bangsa Palestina.
"Kasus Palestina menunjukkan double standard sejumlah negara di dunia ,terutama “the Global North” " lanjutnya.
"Sejumlah negara “the Global North” mendadak diam menyaksikan pelanggaran kemanusiaan," terangnya.
"Kemana semua “kuliah” yang sering mereka berikan mengenai HAM?," tambahnya.
Menekankan kembali dukungan Indonesia untuk Palestina, Retno mengatalan bahwa pada Februari mendatang dia akan menyampaikan pernyataan lisan di Mahkamah Internasional untuk mendukung Mahkamah memberikan Advisory Opinion perkuat posisi hukum Palestina.
Inti dari langkah ini adalah untuk mengingatkan kembali PBB akan perjuamgan Bangsa Palestina baik secara politik maupun hukum internasional.
(Susi Susanti)