2. Natalya Kovshova
Natalya Kovshova lahir di Ufa, Rusia pada 26 November 1920. Sama halnya dengan Pavlichenko, ia pernah ditugaskan sebagai penembak jitu Soviet di Tentara Merah selama Perang Dunia II.
Pada 1941, Kovshova tergabung pada unit pertahanan diri di Moskow dan mengelola pos observasi dan rangkaian komunikasi. Selama Perang melawan Agresi Jerman, ia memutuskan untuk melanjutkan pelatihan militer tingkat lanjut, dan minta dipindahkan ke Sekolah Pelatihan Penembak Jitu Wanita Pusat.
Usai menempuh pelatihan, ia segera dikirim ke garis depan dengan Resimen Senapan ke-528 bersama pengintainya, Mariya Polivanova.
Kovshova dan rekannya diperkirakan telah membunuh lelbih dari 300 orang Jerman selama karir singkat di militer. Ia dijuluki Pahlawan Uni Soviet atas pengorbanan dan keberaniannya.
3. Nina Petrova
Nina Petrova lahir di Lomonosov, Rusia, pada 27 Juli 1893. Ia pernah ditugaskan sebagai penembak jitu untuk Tentara Merah selama Perang Musim Dingin dan Perang Dunia II.
Pada pertengahan 1930an, Petrova bergabung ke Divisi 4 Milisi Rakyat Leningrad dan menyelesaikan sekolah penembak jitu hingga mendapat sertifikat instruktur.
Setelah mengikuti Perang Soviet-Finlandia, ia bertempur dengan Resimen Infranti ke-284 dan naik pangkat menjadi sersan mayor. Ia pun juga melatih para tentaranya untuk seni menembak tajam. Ia mendapat "Order of Glory Kelas III" setelah mengalahkan hampir 23 tentara musuh dalam satu pertempuran saja.
Petrova dipindahkan ke Front Baltik III di Estonia dan ke Front Belorusia II, dimana unitnya berjuang untuk menguasai Elbing. Ia hampir mendapatkan nominasi "Order of Glory Kelas I" sebelum terbunuh dalam aksi 1 Mei 1945 dalam serangan mortir.
Sepanjang kariernya di militer, ia telah melakukan 122 pembunuhan dan telah melatih lebih dari 512 penembak jitu Soviet. Hingga kini, ia tetap menjadi salah satu dari empat wanita yang diberi nominasi Order of Glory. Ia menjadi salah satu prajurit wanita tertemuka dan paling dihormati.